Pendapatan Trimegah Bangun Persada (NCKL) Tumbuh 88,74% di Semester I 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pendapatan  PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) tumbuh positif di paruh pertama 2023. Mengutip  laporan keuangan interim perusahaan menunjukkan, pendapatan naik 88,74% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 10,24 triliun di semester I 2023. Sebelumnya, pendapatan konsolidasi NCKL Rp 5,42 triliun di semester I 2022.

Corporate Secretary PT Trimegah Bangun Persada Tbk Franssoka menerangkan bahwa lini produksi refinery High Pressure Acid Leach (HPAL) perusahaan mencatatkan kenaikan penjualan 22%  yoy  Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dari semula 19.588 ton kandungan nikel di semester I 2022 menjadi sebesar 23.969 ton kandungan nikel di semester I 2023, atau bertumbuh sebesar 22%. 

“Perseroan juga membukukan kenaikan volume penjualan feronikel menjadi 37.756 ton kandungan nikel di semester pertama tahun 2023, atau naik 171% dari 13.910 ton kandungan nikel di semester pertama tahun 2022,” tulis Franssoka dalam keterangan tertulisnya Rabu (2/8).


Baca Juga: Harga Nikel Melandai, Cermati Rekomendasi Analis

Kenaikan pendapatan NCKL juga dibarengi oleh kenaikan pengeluaran di sejumlah pos beban. Beban pokok penjualan, misalnya. Tercatat, pengeluaran NCKL pada pos beban ini naik 177,41% yoy menjadi Rp 6,74 triliun di semester I 2023. Sebelumnya, beban pokok penjualan NCKL tercatat sebesar Rp 2,43 triliun di semester I 2022.

Kenaikan pengeluaran juga dijumpai pada beban penjualan, umum, dan administrasi naik yang naik 89,62% yoy dari Rp 396,68 miliar di semester I 2022 menjadi Rp 752,22 miliar di semester I 2023, serta biaya keuangan naik 186,62% dari Rp 99,54 miliar di semester I 2022 menjadi Rp 285,33 miliar di semester I 2023.

Namun, setelah dikurangi pengeluaran pada berbagai pos beban, NCKL mengantongi laba periode berjalan Rp 3,20 miliar di semester I 2023. Angka tersebut naik 1,55% dibanding realisasi laba periode berjalan semester I 2022 yang berjumlah Rp 3,15 miliar. Hanya saja, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih NCKL turun 14,65% yoy dari Rp 3,21 miliar di semester I 2022  menjadi Rp 2,74 miliar di semester I 2023.

Baca Juga: Emiten Baru Ngebut Serap Dana Hasil IPO, Ini Rekomendasi Sahamnya

Franssoka berujar, perusahaan menargetkan produksi sebesar 50.000 – 52.000 ton kandungan nikel untuk produk MHP dan 90.000 ton kandungan nikel untuk produk feronikel di tahun 2023. 

“Perseroan juga mempunyai rencana untuk mengkonversi sebagian produk MHP menjadi Nikel Sulfat dan Kobalt Sulfat di tahun 2023,” tutur Franssoka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi