KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jababeka Tbk (
KIJA) mencatatkan pendapatan sebesar Rp Rp 2,25 triliun untuk periode sembilan bulan pertama tahun 2023. Angka ini meningkat 30% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun 2022 Rp 1,73 triliun. Pilar
land development & property KIJA mencatat peningkatan pendapatan sebesar 51% menjadi Rp 1,12 triliun pada 9M23, dari sebelumnya Rp 744,4 miliar di 9M22. Pertumbuhan ini disebabkan oleh peningkatan penjualan tanah matang, yang meningkat menjadi Rp 822,9 miliar. “Penjualan tanah matang ini ebagian besar disebabkan oleh peningkatan penjualan tanah matang di Kendal dari Rp 163,6 miliar pada 9M22 menjadi Rp 800,9 miliar pada 9M23,” ungkap Manajemen KIJA, dalam siaran pers, Senin (31/10).
Baca Juga: Jababeka Residence Klaim Produk Propertinya Terserap Baik oleh Masyarakat Bersamaan dengan itu, pendapatan pilar infrastruktur KIJA juga mengalami peningkatan 14% menjadi Rp 1,03 triliun untuk periode Januari-September 2023. Faktor utama pertumbuhan ini adalah peningkatan kontribusi pendapatan dari pembangkit listrik menjadi sebesar Rp 607 miliar, dari sebelumnya Rp 515 miliar. Selain itu, kenaikan tarif jasa dan pemeliharaan sejak awal tahun 2023 juga berkontribusi terhadap pertumbuhan bisnis KIJA, di mana terdapat kenaikan pendapatan 12% menjadi Rp 285,2 miliar pada 9M23. Di sisi lain,
dry port (CDP) mengalami penurunan pendapatan karena berkurangnya jumlah peti kemas yang ditangan perseroan. Angkanya tercatat menyusut dari semula Rp 155,6 miliar pada 9M22 menjadi Rp 143,1 miliar pada 9M23. Pilar
Leisure & Hospitality KIJA hingga kuartal ketiga lalu membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp 95,2 miliar.
Hal ini merupakan hasil dari kinerja yang lebih baik dari segmen golf dan pariwisata, yang mengalami peningkatan pendapatan masing-masing sebesar 13% dan 30%, menjadi Rp 62,8 miliar dan Rp 28,6 miliar pada 9M23.
Baca Juga: Jababeka (KIJA) Gandeng 2 Universitas Kembangkan KEK Pendidikan dan Teknologi Segmen golf sendiri memberikan kontribusi sebesar 66% terhadap total pendapatan pilar Leisure & Hospitality di 9M23. Manajemen menjabarkan, pendapatan berulang yang dihasilkan dari bisnis infrastruktur berkontribusi sebesar 46% dari total pendapatan KIJA hingga kuartal ketiga. Porsi ini lebih kecil ketimbang 52% pada posisi yang sama tahun lalu. “Kontribusi yang lebih rendah ini terutama disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi (relatif) dari segmen Land Development & Property pada 9M23 dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” jelas Manajemen KIJA. Laba kotor KIJA meningkat 14% menjadi Rp 981,0 miliar pada 9M23. Pada saat yang sama, marjin laba kotor konsolidasi KIJA selama tiga kuartal tahun 2023 tercatat sebesar 44% dibandingkan dengan 50% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan marjin laba kotor adalah kontribusi yang relatif lebih tinggi dari penjualan tanah di Kendal pada 9M23.
Baca Juga: Jababeka (KIJA) Optimistis Target Penjualan Lahan Rp 1,4 Triliun Tercapai Sampai dengan kuartal ketiga 2023, KIJA mencatat laba bersih sebesar Rp 231,9 miliar, dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp 101,6 miliar untuk periode yang sama pada tahun 2022. “Alasan laba ini adalah kinerja yang lebih baik secara keseluruhan tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu karena pendapatan dan laba kotor selama tiga kuartal tahun 2023 masing-masing naik 30% dan 14%,” ujar Manajemen KIJA. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto