Tunas Ridean masih andalkan penjualan Toyota



JAKARTA. PT Tunas Ridean Tbk (TURI) telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 21 Desember 2015 lalu. Rencananya, fasilitas tersebut akan digunakan untuk pembelian spare part dan unit mobil Toyota dan modal kerja. Dewi Yunita, Corporate Secretary PT Tunas Ridean Tbk memaparkan, fasilitas kredit tersebut terdiri dari fasilitas modal kerja diler financing sebesar Rp 985 miliar, yang akan digunakan untuk keperluan pembelian kendaraan dan suku cadang Toyota dari PT Toyota Astra Motor. Kemudian fasilitas modal kerja revolving dengan limit sebesar 30 miliar, dan fasilitas bank garansi dengan total limit Rp 20 miliar. Cuma, Dewi enggan merinci pembelian spare part dan unit mobil.

Yang pasti, pembelian unit mobil Tunas akan menyesuaikan perkembangan laju pertumbuhan mobil. Sebagai informasi, Gaikindo menargetkan penjualan mobil tahun 2016 bisa tumbuh setidaknya 10% atau 1,1 juta unit. Hingga kuartal III tahun 2015, penjualan mobil Tunas Ridean turun hingga 20% yoy menjadi 32.318 unit mobil. Penjualan terbesar disumbangkan dari penjualan mobil Toyota, yakni sebesar 58% dari total penjualan mobil atau senilai Rp 3,3 triliun. Sisanya dari penjualan mobil Daihatsu 12.345 unit (Rp 1,2 triliun), BMW 750 unit (Rp 576 miliar), dan Isuzu 449 unit (Rp 88 miliar). Untuk ekspansi, perusahaan tengah merencanakan untuk membuka cabang otomotif atau showroom baru. Asal tahu saja, hingga sepetember 2015, perusahaan tercatat memiliki 145 outlet di seluruh Indonesia. Sementara itu, hingga September 2015, lini usaha rental mobil Tunas Ridean mencatat pendapatan Rp 445 miliar. Tahun ini pendapatan dari lini usaha tersebut diharapkan naik seiring bertambahnya showroom baru. Adapun, total pendapatan bersih perusahaan hingga September 2015 mencapai Rp 7,52 triliun, turun 12% dari pendapatan bersih periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 8,5 triliun. Pendapatan terbesar dikantongi dari penjualan kendaraan bermotor sebesar Rp 7,48 triliun, penjualan suku cadang dan jasa perbaikan sebesar Rp 380 miliar, sisanya dari sewa operasi, jasa pengemudi, penjualan kendaraaan bermotor eks-sewa dan jasa lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dikky Setiawan