Pendapatan turun 3,36% pada 2019, begini penjelasan Surya Fajar Capital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Fajar Capital Tbk (SFAN) mengarungi tahun 2019 dengan penuh perjuangan. Hary Herdiyanto, Direktur Utama SFAN mengatakan perseroan ini menghadapi cukup banyak tantangan, baik internal maupun eksternal.

Dari sisi internal, emiten ini mulai pengembangan dua entitas anak, yakni PT Bursa Akselerasi Indonesia (Indofund.id) dan PT Surya Fajar Sekuritas (SF Sekuritas).

Baca Juga: Corona belum reda, penjualan alat berat United Tractors (UNTR) diproyeksi tetap lesu


"Upaya Perseroan membuahkan hasil yang cukup manis, sepanjang tahun 2019, Perseroan mencatatkan beberapa pencapaian salah satunya suksesnya Penawaran Umum Perdana Perseroan," katanya saat video conference pada Kamis (18/6).

Selain memperoleh izin perdagangan marjin dan penjaminan emisi efek untuk SF Sekuritas, perusahaan ini juga mengakuisisi 60% kepemilikan pada PT Mareco Priman Mandiri (DIPAY) dan peningkatan penyertaan minoritas pada PT Tourindo Guide Indonesia (PGJO).

Dari sisi keuangan, pendapatan SFAN mengalami penurunan dari Rp 12,90 miliar pada 2018 menjadi Rp 12,48 miliar pada 2019.

Evie Feniyanti, CFO SFAN menjelaskan adanya sedikit penurunan pendapatan SFAN pada tahun ini lantaran ada penundaan atas beberapa proyek yang sedang dikerjakan. Tak hanya itu, kondisi pasar modal yang dihempas isu negatif di semester kedua tahun 2019 juga membuat kepercayaan investor maupun calon investor sedikit menurun, sehingga berdampak pada beberapa proyek fund raising dan aktifitas perdagangan saham SF Sekuritas.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) hanya buyback saham Rp 12,5 miliar hingga akhir periode

Secara umum penurunan pendapatan sebagian dapat mitigasi berkat strategi diversifikasi yang telah berjalan di sepanjang tahun 2019.

Editor: Tendi Mahadi