KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk membukukan pertumbuhan laba bersih yang signifikan sepanjang tiga bulan pertama 2021. Emiten dengan kode saham
MAPI itu mengantongi laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 26,09 miliar atau melonjak 222,91% secara tahunan. Pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih MAPI tercatat Rp 8,08 miliar. Padahal, pendapatan bersih MAPI tercatat tertekan menjadi Rp 4,3 triliun. Jumlah itu melorot 8,66%
year on year (yoy) dari Rp 4,72 triliun pada kuartal I-2020. Mengutip laporan keuangannya, mayoritas segmen MAPI memang turun. Penurunan paling dalam dialami oleh segmen departemen store hingga 23,52% yoy menjadi Rp 490,84 miliar. Setelahnya disusul sektor kafe dan restoran yang melorot 18,74% yoy menjadi Rp 551,64 miliar.
Adapun segmen lain-lain dan segmen penjualan retail tertekan masing-masing 7,03% yoy dan 3,86% yoy. Segmen lain-lain tercatat menjadi Rp 121,44 miliar. Sementara penjualan retail dibukukan Rp 3,22 triliun. Melihat capaian ini, manajemen MAPI menanggapi, kinerja perusahaan memang mengalami sedikit penurunan karena tantangan pada rantai pasokan. Di sisi lain, MAPI masih menghadapi langkah-langkah pengendalian jarak sosial dan pandemi yang diberlakukan oleh pihak berwenang.
Baca Juga: Kinerja Emiten Ritel Masih Tertekan, Ini Rekomendasi Saham ACES dan LPPF Lebih lanjut, inventory baru dalam segmen Specialty terdampak oleh penjualan yang melampaui ekspektasi selama kuartal IV 2020 dan tahun baru Imlek. Sehingga, ketersediaan produk MAPI mengalami kekurangan. Akan tetapi, pengiriman telah mulai membaik pada pertengahan Maret dan perusahaan melihat tren peningkatan untuk kuartal II. Asal tahu saja, kendala pada ketersediaan produk baru berdampak negatif pada margin laba kotor segmen usaha specialty perusahaan. Hal ini mengakibatkan berkurangnya peluang penjualan serta kesempatan optimalisasi margin. Oleh karenanya, perusahaan tidak dapat memaksimalkan perpaduan ideal antara produk baru dan lama. Selain itu, MAPI masih menghadapi pembatasan jam operasional mal yang berlangsung di bulan Januari dan Februari sehingga mengurangi jumlah pengunjung di gerai Specialty. Sementara, pembatasan kapasitas 25% yang diberlakukan pada pengunjung restoran mengurangi optimalisasi penjualan F&B. Akan tetapi, pihak MAPI meyakini, kondisi sulit ini hanya berlangsung untuk jangka pendek dan akan teratasi pada kuartal ke II bertepatan pada penjualan periode Lebaran. Manajemen MAPI mengungkapkan, laba MAPI yang melebihi ekspektasi merupakan hasil dari perbaikan kinerja penjualan MAPI diiringi dengan pengurangan beban usaha secara signifikan selama tiga kuartal terakhir. "Bisnis masih mengalami fluktuasi sebagai dampak dari pandemi, namun tim kami telah melakukan upaya terbaik dalam melakukan efisiensi beban operasional, pembatasan order, mengurangi capital outflow, dan menata ulang bisnis kami dengan menerapkan model Unified Retail yang mengintegrasikan penjualan online dan offline," ujar VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP Group Ratih D. Gianda dalam keterangan resminnya, Selasa (11/5). MAPI yang menerapkan strategi Unified Retail ini menegaskan bahwa penjualan produk baru di gerai offline-nya terus menguat seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung mal secara bertahap. Sementara itu, penjualan digital memberikan kontribusi 10,9% terhadap total penjualan. Jumlah ini meningkat hampir 300% dibandingkan tahun lalu. Ratih mengungkapkan, pihaknya telah berupaya sebaik mungkin sehingga MAPI mampu menjadi lebih efisien dan siap bertumbuh. MAPI juga berpotensi menghasilkan ekspansi jangka panjang lebih menguntungkan dengan memanfaatkan intergarsi gerai online, offline, dan program CRM. Asal tahu saja, selama kuartal pertama, platform loyalty program MAP CLUB milik perusahaan meningkatkan jumlah anggotanya hampir 25% yoy. Adapun kontribusi anggota MAP CLUB terhadap penjualan grup secara keseluruhan turut meningkat secara substansial, Ini mencermikan adanya manfaat dari meningkatnya keterlibatan pelanggan secara langsung.
Baca Juga: Henan Putihrai rekomendasikan buy saham MAPI, berikut ulasannya Seiring dengan kondisi pandemi yang berangsur membaik, pihak MAPI percaya bahwa cara terbaik untuk menghasilkan kinerja kuartalan yang konsisten yaitu melalui dua tahap. Pertama,memanfaatkan kekuatan MAP CLUB agar terhubung lebih dekat dengan para pelanggan dan memberikan apa yang mereka inginkan, di saat yang mereka inginkan, di mana pun mereka inginkan. Kedua, tetap fokus pada visi jangka panjang. Adapun MAPI tetap berinvestasi dalam ekspansi bisnis, merek, dan pasar, yang akan menjadi bagian dari kinerja kuartal jangka pendek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi