JAKARTA. PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) pada periode Januari-September 2013 mencatat kemerosotan pendapatan yang tajam hingga 89,4%. Dalam laporan keuangan perseroan kuartal III 2013, pendapatan GWSA tercatat turun Rp 64,28 miliar menjadi Rp 545,73 miliar dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 610 miliar.Penurunan pendapatan tersebut juga menyebabkan laba bersih perseroan tergerus menjadi Rp 115,61 miliar. Jumlah tersebut turun sekitar 66% dibanding laba bersih pada tahun lalu sebesar Rp 342,45 miliar.Harry Gunawan, Presiden Direktur GWSA menjelaskan penurunan pendapatan tersebut dikarenakan proyek perkantoran The City Centre (TCC) Batavia akan ditangguhkan sampai awal tahun depan. Dengan begitu perseroan belum dapat menjual unit perkantoran tersebut."Lagipula kalau jual sekarang harganya Rp 30 juta - Rp 32 juta per meter persegi (m2). Nah kalau di tahun depan kami bisa jual setidaknya Rp 35 juta per m2. Ini bagian dari strategi," ujar Harry, Jumat (1/11). Dia meyakini harga jual propertinya akan terkerek dengan proyek monorel yang sudah dimulai pembangunannya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pendapatan turun 89%, ini alasan GWSA
JAKARTA. PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) pada periode Januari-September 2013 mencatat kemerosotan pendapatan yang tajam hingga 89,4%. Dalam laporan keuangan perseroan kuartal III 2013, pendapatan GWSA tercatat turun Rp 64,28 miliar menjadi Rp 545,73 miliar dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 610 miliar.Penurunan pendapatan tersebut juga menyebabkan laba bersih perseroan tergerus menjadi Rp 115,61 miliar. Jumlah tersebut turun sekitar 66% dibanding laba bersih pada tahun lalu sebesar Rp 342,45 miliar.Harry Gunawan, Presiden Direktur GWSA menjelaskan penurunan pendapatan tersebut dikarenakan proyek perkantoran The City Centre (TCC) Batavia akan ditangguhkan sampai awal tahun depan. Dengan begitu perseroan belum dapat menjual unit perkantoran tersebut."Lagipula kalau jual sekarang harganya Rp 30 juta - Rp 32 juta per meter persegi (m2). Nah kalau di tahun depan kami bisa jual setidaknya Rp 35 juta per m2. Ini bagian dari strategi," ujar Harry, Jumat (1/11). Dia meyakini harga jual propertinya akan terkerek dengan proyek monorel yang sudah dimulai pembangunannya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
