KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengolah makanan beku berbasis udang, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (
PMMP) mencetak pendapatan usaha sebesar US$ 55,2 juta pada awal tahun 2023, atau menurun sebesar 9,3% secara YoY dari periode sebelumnya sebesar US$ 60,8 juta. Laba Kotor Perseroan juga menurun sebesar 11,5% YoY menjadi US$ 11,3 juta dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar US$ 12,7 juta. Di sisi lain, PMMP mampu mencetak laba operasi sebesar US$ 6,29 juta pada kuartal I-2023, meningkat sedikit sebesar 0,5% dibandingkan dengan laba operasi Perseroan periode sebelumnya sebesar US$ 6,26 juta.
Hingga akhir Maret 2023, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih 27,8% menjadi US$ 2,6 juta. Pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih Perseroan tercatat mencapai US$ 3,6 juta.
Baca Juga: Panca Mitra Multiperdana (PMMP) Catatkan Peningkatan Penjualan 5,3% pada Tahun 2022 Direktur Utama PMMP Martinus Soesilo menyatakan bahwa penurunan pendapatan usaha pada kuartal I-2023 disebabkan beberapa perubahan jadwal pengiriman produk para importir khususnya pelanggan dari Amerika Serikat akibat dampak terjadinya perlambatan ekonomi di negara tersebut. Sehingga penjualan para importir menjadi lebih lambat dibandingkan dengan periode sebelumnya. “Awal tahun ini, beberapa importir kami mengajukan penundaan pengiriman akibat masih menumpuknya stok produk mereka akibat adanya perlambatan ekonomi sejak tahun lalu, sehingga para importir tersebut memutuskan untuk menunda pengiriman yang menyebabkan pendapatan kami menurun pada awal tahun ini,” ujar Martinus, dalam keterangan resminya, Rabu (3/5). Untuk proyeksi tahun 2023, Perseroan tetap optimis untuk mampu meningkatkan pendapatan nya di tahun ini. PMMP mengincar pendapatan usaha sebesar US$ 200 juta – US$ 210 juta hingga akhir tahun 2023. Martinus mengaku, untuk kontrak penjualan tahun ini kurang lebih sebesar 70%– 80% telah PMMP dapatkan, sehingga pihaknya optimistis mampu mencapai target tahun ini. Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Christian Jonathan Sutanto menambahkan, kendati Perseroan belum mampu meningkatkan pendapatan usahanya selama kuartal I-2023, namun dampak dari kenaikan beban logistik yang selama dua tahun terakhir menekan profitabilitas Perseroan mulai menunjukkan adanya perbaikan secara signifikan. “Untuk tarif kontainer, awal tahun ini sudah menurun cukup signifikan, jika dibandingkan selama dua tahun terakhir. Hal ini terlihat dari beban penjualan kami yang mampu menurun sebesar 34,1%, menjadi US$ 2,9 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 4,5 juta," tambahnya.
Untuk lebih spesifik, beban pengiriman dan beban angkut Perseroan juga menurun sebesar 38,7% menjadi US$ 2,7 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 4,4 juta. Dengan membaiknya beban operasional, lanjutnya, Perseroan optimis mampu meningkatkan profitabilitas pada tahun 2023 dan selanjutnya, seiring juga dengan terus berjalannya strategi untuk terus meningkatkan penjualan produk Value Added Shrimp yang telah mencapai 36% dari total penjualan Perseroan pada akhir tahun lalu. Di sisi lain, total aset pada kuartal I-2023 naik menjadi US$ 299,5 juta dibandingkan dengan posisi akhir 2022 sebesar US$ 297,5 juta. Total ekuitas juga meningkat dari US$ 81,3 juta menjadi US$ 83,9 juta. Sedangkan total liabilitas PMMP menurun menjadi US$ 215,6 juta pada dari posisi akhir 2022 sebesar US$ 216,2 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .