Pendapatan turun, AKR Corporindo (AKRA) mencatat kenaikan laba bersih 17,7%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Distributor bahan bakar minyak (BBM) dan bahan kimia, serta penyedia layanan logistik & supply chain di Indonesia, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatatkan penurunan pendapatan di tengah pandemi Covid-19. Sepanjang sembilan bulan pertama 2020, pendapatan total AKR turun 8,31% secara year on year, menjadi Rp 13,86 triliun dari Rp 15,12 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan AKR Corporindo, terjadi penurunan pendapatan pada bisnis perdagangan dan distribusi BBM dan bahan kimia sebesar 10,03% yoy menjadi Rp 12,72 triliun dari sebelumnya Rp 14,13 triliun. Padahal, bisnis ini berkontribusi 92% terhadap total pendapatan AKRA.

Kemudian, pendapatan dari bisnis pabrikan merosot 20,94% yoy menjadi Rp 267,09 miliar. Sementara itu, pendapatan dari jasa logistik naik 2,87% yoy menjadi Rp 603,88 miliar dan pendapatan dari bisnis tanah kawasan industri dan lainnya melesat 352,15% yoy menjadi Rp 276,27 miliar.


Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Menahan Efek Gejolak Harga Minyak, Bidik Laba Naik 15%

Meski mencatatkan penurunan pendapatan, AKR Corporindo berhasil memperoleh kenaikan keuntungan. Laba bersih AKRA sepanjang sembilan bulan pertama 2020 mencapai Rp 665 miliar atau meningkat 17,7% dari periode sama tahun 2019 yang sebesar Rp 565 miliar.

Semua margin AKR Corporindo memang tercatat naik sepanjang sembilan bulan pertama 2020. Laba bruto AKR Corporindo tumbuh 15% yoy menjadi Rp 1,47 triliun dan laba usaha meningkat 26% yoy menjadi Rp 917,29 miliar.

Baca Juga: Harga minyak memanas, bagaimana dampaknya bagi AKR Corporindo (AKRA)?

Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo mengatakan, hal ini terjadi berkat kenaikan pada sejumlah bisnis, pengendalian yang ketat atas beban operasional, pengelolaan modal kerja yang ketat, dan leverage yang rendah. "Selama sembilan bulan, AKR mengelola risikonya secara efektif meskipun terjadi fluktuasi harga minyak dan produk kimia yang signifikan. AKR Corporindo juga melaporkan kontribusi positif dari Kawasan industri JIIPE di Gresik," tutur Haryanto dalam siaran pers, Senin (26/10).

Haryanto menambahkan, neraca keuangan AKR juga tetap kuat di tengah pandemi Covid-19. "Net gearing turun menjadi 0,25x, dari 0,36 kali pada Juni 2020 dan arus kas operasi meningkat," ucap dia.

Total liabilitas jangka panjang stabil pada Rp 2,8 triliun, liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp 5,25 triliun, serta total ekuitas meningkat menjadi Rp 10,31 triliun dari Rp 10,24 triliun pada Juni 2020.

Baca Juga: Petronas dan AKR Corporindo (AKRA) kerja sama distribusi bahan kimia di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati