Pendapatan turun, laba bersih SONA merosot 44% tahun lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) mengalami penurunan kinerja sepanjang tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan tahun 2019, emiten bersandi SONA ini mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp 1,75 triliun atau menyusut 11,61% dari pendapatan sebanyak Rp 1,98 triliun pada tahun sebelumnya.

Sejalan dengan menurunnya pendapatan, SONA berhasil menekan beban pokok pendapatan 11,77% menjadi Rp 905,19 miliar, padahal pada tahun 2018 mencapai Rp 1,03 triliun.

Sehingga laba bruto emiten ini tercatat Rp 843,62 miliar atau turun 11,29% dari laba kotor Rp 951,03 miliar pada 2018. Selain itu, beban umum dan administrasi juga meningkat dari Rp 401,05 miliar pada 2018, menjadi Rp 429,45 miliar di tahun 2019.


Baca Juga: Dampak corona, Sona Topas (SONA) tutup toko di Bali

Alhasil, SONA menorehkan laba yang dapat diatribusikan pada entitas induk atau laba bersih sebesar Rp 78,22 miliar  merosot 44,49% dari laba bersih Rp 123,34 miliar pada 2018.

Di tengah penyebaran Covid-19, SONA telah menutup sementara toko yang berlokasi di Bali hingga penyebaran Covid-19 berakhir. Wong Budi Setiawan, Sekretaris Perusahaan SONA mengatakan, perusahaan ini masih menunggu aktivitas penerbangan dari luar negeri bisa aktif kembali seiring pulihnya perkembangan pariwisata di Bali.

Baca Juga: PHRI benarkan pelaku bisnis hotel dan restoran merumahkan pegawai karena bisnis lesu

“Hal ini sangat berdampak sekali pada penurunan pendapatan Sona Topas. Namun kami yakin pandemi Covid-19 akan pulih segera dalam beberapa bulan ke depan. Penurunan pendapatan SONA ini hanya sementara untuk beberapa bulan,” ungkap Wong dalam keterbukaan informasi, Kamis (16/4).

Sebagai upaya menahan penurunan agar tak terlampau dalam, SONA melakukan efisiensi dalam setiap pengeluaran biasa operasional dan terus melakukan negosiasi setiap kontrak dengan pihak ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati