Pendapatan turun, laba Prodia Widyahusada (PRDA) merosot 27% di kuartal I-2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyausaha Tbk (PRDA) mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan sepanjang tiga bulan pertama 2020. Prodia membukukan penurunan dari sisi pendapatan bersih maupun laba. 

Sepanjang kuartal I, pendapatan PRDA turun 2,03% menjadi Rp 391,37 miliar. Padahal pada kuartal yang sama tahun sebelumnya PRDA mengantogi pendapatan hingga Rp 399,47 miliar. 

Dilihat dari jenis pendapatannya, segmen laboratorium yang biasa menjadi penopang pendapatan turun menjadi Rp 354,93 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya, laboratorium mencetak pendapatan hingga Rp 361,33 miliar. Penurunan juga dialami oleh segmen non-laboratorium hingga 3,37% secara year on year (yoy) menjadi Rp 40,15 miliar. Hanya segmen klinik yang mampu bertumbuh 29,7% yoy, menjadi Rp 1,07 miliar dari sebelumnya Rp 825 juta. 


Baca Juga: Prodia (PRDA) resmi menjadi laboratorium rujukan untuk pemeriksaan Covid-19

Sementara dilihat berdasar pelanggannya, hanya referensi pihak ketiga yang mencatatkan kenaikan 4,59% yoy menjadi Rp 87,69 miliar. Adapun untuk pelanggan individu dan referensi dokter, turun masing-masing 3,08% dan 3,2% menjadi Rp 127,69 miliar dan Rp 131,86 miliar. Pelemahan paling signifikan dialami oleh segmen klien korporasi menjadi Rp 44,14 miliar dari sebelumnya Rp 47,66 miliar. 

Penurunan pendapatan ini menyeret laba tahun berjalan Prodia hingga dua digit, yakni 27,48% yoy. Tercatat, laba tahun berjalan emiten laboratorium klinik ini mencapai Rp 34,78 miliar. Padahal, kuartal yang sama tahun lalu bisa menjadi Rp 47,96 miliar. 

Adapun laba bersih ikut ditekan oleh beban pokok yang membengkak menjadi Rp 167,49 miliar dari sebelumnya Rp 163,47 miliar. Di sisi lain, beban usaha turut memberatkan karena naik 3,1% menjadi Rp 195,05 miliar.

Baca Juga: Ini tarif layanan tes PCR di Prodia Widyahusada (PRDA)

Total aset PRDA pada akhir kuartal pertama mencapai Rp 2,1 triliun, naik 4,48% dari akhir 2019 yang sebesar Rp 2,01 triliun. Sementara itu, total liabilitasnya juga bertumbuh menjadi Rp 412,45 miliar dari Rp 351 miliar. Ekuitas PRDA tercatat Rp 1,69 triliun, tidak jauh berbeda dari akhir tahun 2019 yang sebesar Rp 1,66 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati