JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan peningkatan pendapatan bersih sebesar 27,6% menjadi Rp 37,32 triliun sepanjang 2010. Peningkatan pendapatan ini disebabkan meningkatnya volume penjualan alat berat yang disumbangkan oleh unit usaha distribusi alat berat. Di mana kontribusi pendapatan dari alat berat mencapai 46,3% dari total pendapatan bersih.Selain itu, UNTR juga ditopang dari peningkatan produksi batubara yang dihasilkan oleh PT Pamapersada Nusantara (Pama), anak usaha UNTR di bidang kontraktor pertambangan yang memberikan sumbangan sebesar 45,4%. Sedangkan sisanya berasal dari usaha pertamabangan mereka yaitu tambang Dasa Eka Jasatama (DEJ) dan PT Tuah Turangga Agung sebesar 8,3%.Meski begitu laba kotor UNTR hanya tumbuh 1,9% menjadi Rp 6,8 triliun. Hasil laba bersih UNTR juga hanya tumbuh tipis dari sebelumnya di tahun 2009 sebesar Rp 3,82 triliun menjadi Rp 3,87 triliun. "Adanya pengaruh penguatan nilai tukar rupiah kurang menguntungkan bagi kami," tutur Gidion Hasan, Direktur UNTR dalam rilisnya.Selain itu dia menyebutkan biaya produksi pada unit usaha kontraktor penambangan menjadi penyebab laba UNTR tidak tumbuh signifikan. Maklum di tahun lalu, curah hujan sangat tinggi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pendapatan UNTR tumbuh, laba bersih stagnan
JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan peningkatan pendapatan bersih sebesar 27,6% menjadi Rp 37,32 triliun sepanjang 2010. Peningkatan pendapatan ini disebabkan meningkatnya volume penjualan alat berat yang disumbangkan oleh unit usaha distribusi alat berat. Di mana kontribusi pendapatan dari alat berat mencapai 46,3% dari total pendapatan bersih.Selain itu, UNTR juga ditopang dari peningkatan produksi batubara yang dihasilkan oleh PT Pamapersada Nusantara (Pama), anak usaha UNTR di bidang kontraktor pertambangan yang memberikan sumbangan sebesar 45,4%. Sedangkan sisanya berasal dari usaha pertamabangan mereka yaitu tambang Dasa Eka Jasatama (DEJ) dan PT Tuah Turangga Agung sebesar 8,3%.Meski begitu laba kotor UNTR hanya tumbuh 1,9% menjadi Rp 6,8 triliun. Hasil laba bersih UNTR juga hanya tumbuh tipis dari sebelumnya di tahun 2009 sebesar Rp 3,82 triliun menjadi Rp 3,87 triliun. "Adanya pengaruh penguatan nilai tukar rupiah kurang menguntungkan bagi kami," tutur Gidion Hasan, Direktur UNTR dalam rilisnya.Selain itu dia menyebutkan biaya produksi pada unit usaha kontraktor penambangan menjadi penyebab laba UNTR tidak tumbuh signifikan. Maklum di tahun lalu, curah hujan sangat tinggi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News