Pendapatan UNTR turun 8% pada 2016



JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan pendapatan bersih konsolidasian pada 2016 mengalami penurunan sebesar 8 % menjadi Rp45,5 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp49,3 triliun.

President Director UNTRĀ Tbk Gidion Hasan mengemukakan, penurunan itu utamanya disebabkan oleh penurunan volume produksi dan pendapatan dari unit usaha kontraktor penambangan.

"Masing-masing unit usaha, yaitu mesin konstruksi memberikan kontribusi terhadap total pendapatan bersih konsolidasian sebesar 32 %, kontraktor penambangan (53 %), pertambangan (11 %), dan industri konstruksi (4 %)," paparnya, Senin (27/2).


Ia menyampaikan bahwa segmen usaha kontraktor penambangan yang dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) mencatat penurunan pendapatan bersih sebesar 21 % menjadi sebesar Rp24,0 triliun, dibandingkan Rp30,5 triliun pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, pendapatan bersih dari segmen usaha mesin konstruksi mencatat peningkatan sebesar 7 % menjadi Rp14,6 triliun. Segmen usaha industri konstruksi yang dijalankan melalui PT Acset Indonusa Tbk pada tahun 2016 membukukan peningkatan pendapatan bersih menjadi Rp1,8 triliun.

Selain itu, segmen usaha pertambangan dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung membukukan pendapatan meningkat sebesar 34 % menjadi Rp5,1 triliun.

Ia juga mengemukakan bahwa laba bersih tahun 2016 mencapai Rp5 triliun, naik 30 % jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp3,9 triliun. Meningkatnya laba itu setelah adanya pembebanan biaya atas kerugian penurunan nilai properti pertambangan pada tahun 2015.

"Tanpa memperhitungkan pembebanan biaya non kas atas penurunan nilai ini, laba bersih perseroan turun 22 %," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto