KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencatatkan pertumbuhan positif pada semester I tahun ini. Perusahaam berkode saham WSKT tersebut tercatat mengalami peningkatan pendapatan hampir dua kali lipat pada tengah tahun ini. Semester I tahun lalu perusahaan hanya mengantongi pendapatan sebesar Rp 8,08 triliun. Jumlah tersebut naik 92,33% pada semester I tahun ini yang menjadi sebesar Rp 15,55 triliun. Berdasarkan keterbukaan informasi, peningkatan terbesar perusahaan didapat dari sektor jasa kontruksi dari sebelumnya tercatat hanya Rp 7,68 triliun menjadi Rp 15,05 triliun. Disusul dari pendapatan jalan tol dari sebelumnya Rp 64,67 miliar menjadi Rp 152,23 miliar. Selain itu, perusahaan juga sudah merasakan kontribusi dari properti, hotel dan energi yang semester I tahun lalu tidak tercatat kontribusinya. Namun pendapatan perusahaan dari penjualan precast atau beton pracetak justru mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 334,95 miliar menjadi Rp 251,05 miliar. Sedangkan pendapatan dari sewa gedung dan peralatan meningkat dari Rp 501,78 juta menjadi Rp 4,91 miliar. Dengan performa kinerja pendapatan yang menigkat sisi bottom line perusahaan juga terkerek. Sampai dengan semester I, perusahaan mengalami peningkatan laba periode berjalan mencapai 145,02% dari sebelumnya Rp 582,23 miliar menjadi Rp 1,43 triliun. Selain itu, total aset perusahaan dibandingkan dengan Desember tahun lalu juga meningkat 23,55% dari Desember 2016 tercatat Rp 61,43 triliun menjadi Rp 75,9 triliun di Juni 2017.
Pendapatan Waskita Karya lompat 92% di semester I
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencatatkan pertumbuhan positif pada semester I tahun ini. Perusahaam berkode saham WSKT tersebut tercatat mengalami peningkatan pendapatan hampir dua kali lipat pada tengah tahun ini. Semester I tahun lalu perusahaan hanya mengantongi pendapatan sebesar Rp 8,08 triliun. Jumlah tersebut naik 92,33% pada semester I tahun ini yang menjadi sebesar Rp 15,55 triliun. Berdasarkan keterbukaan informasi, peningkatan terbesar perusahaan didapat dari sektor jasa kontruksi dari sebelumnya tercatat hanya Rp 7,68 triliun menjadi Rp 15,05 triliun. Disusul dari pendapatan jalan tol dari sebelumnya Rp 64,67 miliar menjadi Rp 152,23 miliar. Selain itu, perusahaan juga sudah merasakan kontribusi dari properti, hotel dan energi yang semester I tahun lalu tidak tercatat kontribusinya. Namun pendapatan perusahaan dari penjualan precast atau beton pracetak justru mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 334,95 miliar menjadi Rp 251,05 miliar. Sedangkan pendapatan dari sewa gedung dan peralatan meningkat dari Rp 501,78 juta menjadi Rp 4,91 miliar. Dengan performa kinerja pendapatan yang menigkat sisi bottom line perusahaan juga terkerek. Sampai dengan semester I, perusahaan mengalami peningkatan laba periode berjalan mencapai 145,02% dari sebelumnya Rp 582,23 miliar menjadi Rp 1,43 triliun. Selain itu, total aset perusahaan dibandingkan dengan Desember tahun lalu juga meningkat 23,55% dari Desember 2016 tercatat Rp 61,43 triliun menjadi Rp 75,9 triliun di Juni 2017.