Pendapatan Widodo Makmur Unggas (WMUU) tumbuh 99,27% sepanjang 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) berhasil mencatatkan kinerja yang ciamik sepanjang tahun lalu. Berdasar laporan keuangan yang dirilis Kamis (1/4) Widodo Makmur memperoleh penjualan sebesar Rp 1,15 triliun atau melesat 99,27% dari tahun sebelumnya Rp 576,72 miliar pada 2019.

Pendapatan dari penjualan ayam broiler komersial menyumbang Rp 51,43 miliar, penjualan pakan Rp 33,52 miliar, telur Rp 455,66 juta, ayam umur sehari Rp 53,63 miliar, dan pendapatan karkas Rp 1,01 triliun.

Seiring dengan itu maka beban pokok penjualan Widodo Makmur juga naik 97,78% menjadi Rp 988,59 miliar pada 2020. Dengan demikian maka laba kotor WMUU tercatat Rp 160,68 miliar atau 109% lebih besar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 76,88 miliar.


Di saat yang sama beban umum dan administrasi juga naik 90,87% dari Rp 26,63 miliar menjadi Rp 50,83 miliar. Beban operasi lain juga tercatat 91,86% lebih tinggi dari semula Rp 6,76 miliar menjadi Rp 12,97 miliar.

Baca Juga: Gabungan Perusahaan Makanan Ternak Memprediksi Permintaan Naik 20% Jelang Bulan Puasa

Selain itu, beban keuangan Widodo Makmur Unggas juga naik dari semula Rp 1,69 miliar menjadi Rp 12,94 miliar pada tahun 2020. Alhasil, setelah dikurangi pajak WMUU mengantongi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 72,97 miliar atau melonjak 101,76% dari tahun sebelumnya Rp 36,16 miliar.

Presiden Direktur WMUU, Ali Mas’adi mengatakan total aset WMUU juga mengalami kenaikan 63,9% dari Rp 864,18 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp 1,42 triliun pada akhir 2020.

“Disebabkan oleh penambahan aset tetap atas beberapa fasilitas produksi yaitu fasilitas broiler farm dan rumah potong ayam. Pada aset lancar juga beberapa pos seperti piutang dan persediaan mengalami peningkatan sejalan dengan pertumbuhan penjualan,” jelasnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (4/1).

Total liabilitas WMUU juga meningkat 31,2% dari Rp 563,68 miliar menjadi Rp 739,55 miliar pada tahun 2020 disebabkan oleh peningkatan hutang bank untuk pembiayaan fasilitas-fasilitas produksi baru.

Selanjutnya: Widodo Makmur Unggas (WMUU) berharap pertumbuhan dari rumah potong unggas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli