KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Wijaya Karya Tbk (
WIKA) belum juga membaik di kuartal I-2021. Buktinya, perusahaan pelat merah ini mencetak penurunan pada pendapatan dan juga laba bersih di tiga bulan pertama 2021. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan bersih WIKA di kuartal I-2021 sebesar Rp 3,92 triliun. Jumlah ini turun 6,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,19 triliun. Penurunan pendapatan bersih ini membuat beban pokok pendapatan
WIKA juga turun tipis 1,08% menjadi Rp 3,65 triliun. Alhasil, laba kotor WIKA susut 47,24% dari Rp 508,83 miliar di kuartal I-2020 menjadi Rp 268,45 miliar di akhir Maret lalu.
Namun, perusahaan berhasil mengerek pendapatan lain-lain yang naik 362% dari Rp 53,67 miliar menjadi Rp 248,13 miliar di periode Januari-Maret 2021. Tak ayal, laba usaha WIKA pun naik tipis 3,6% menjadi Rp 331,69 miliar. Sayangnya, beban dari pendanaan
WIKA di tiga bulan pertama tahun ini malah naik 87,02% dari Rp 178,21 miliar menjadi Rp 333,29 miliar di akhir Maret 2021. Ini membuat laba sebelum pajak WIKA turun menjadi Rp 105,47 miliar. Hal tersebut akhirnya membuat laba bersih WIKA hanya Rp 105,11 miliar, turun 31,02% dibandingkan laba bersih di kuartal I-2020.
Baca Juga: Laba bersih untuk cadangan, Wijaya Karya (WIKA) sepakat tak bagi dividen Sementara itu, laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hanya Rp 78,16 miliar di kuartal I-2021. Turun 21,21% jika dibandingkan laba di kuartal pertama tahun lalu yang sebesar Rp 99,21 miliar. Walau kinerja keuangan
WIKA kurang optimal, namun perusahaan pelat merah ini dapat menggenjot perolehan kontrak baru. Buktinya hingga April 2021, WIKA telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 5,54 triliun, yang kemudian menambah
order book menjadi Rp 77,13 triliun. Kontrak baru terbesar berasal dari sektor infrastruktur diantaranya proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur, pembangunan infrastruktur Kawasan Mandalika, serta rumah dinas TNI AD di 35 titik seluruh Indonesia. Selanjutnya, kontrak baru WIKA, anggota indeks
Kompas100 ini, turut disumbangkan oleh sektor industri, energi dan
industrial plant serta properti.
Direktur Utama
WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, capaian ini menjadi bekal perusahaan untuk menjaga aktivitas produksi ke depan. Manajemen juga telah merumuskan sejumlah strategi untuk menjaga keberlanjutan usaha perusahaan. “Kami percaya bahwa kunci untuk menjaga perusahaan tetap berada pada posisi positif adalah dengan memastikan kondisi kesehatan setiap karyawannya agar tetap produktif. Perusahaan juga fokus pada kondisi likuiditas keuangan melalui monitoring
cash flow secara berkala dan penerapan efisiensi di semua lini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (30/5). Agung berharap dengan implementasi strategi tersebut,
WIKA akan mampu menjadi perusahaan konstruksi terdepan yang berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur tanah air pada era kenormalan baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari