Pendapatan Wika Tahun 2008 Mencapai Rp 6,4 T



JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) terus meningkatkan pendapatannya hingga akhir tahun ini. Untuk tahun 2008 Wika sebenarnya hanya menargetkan pendapatan sebesar Rp 6,05 triliun. Namun menjelang akhir tahun ini pendapatan Wika meluap menjadi Rp 6,4 triliun dengan laba bersih Rp 144 miliar. Kenaikan pendapatan itu muncul lantaran perusahaan konstruksi milik negara ini mendapatkan proyek-proyek yang bernilai besar dan sangat strategis di bidang infrastruktur dan konstruksi lainnya. Direktur Keuangan PT Wika Ganda Kusuma menjelaskan, pendapatan sebesar itu 60%-nya berasal dari induk perusahaan PT Wika sendiri, sedangkan sisanya datang dari pendapatan tiga anak perusahaan Wika. Artinya, WIKA sendiri menyumbang pendapatan terbesar senilai Rp 3,84 triliun, sedangkan tiga anak perusahaannya yang terdiri dari PT Wika Beton, PT Wika Industri dan Perdagangan, serta PT Wika Realti menyumbang pendapatan sebesar Rp 2,56 triliun. Ganda semakin optimis pendapatannya bisa melebihi target lantaran di penghujung akhir tahun ini perseroannya memperoleh proyek senilai Rp 883,25 miliar. Proyek tersebut terdiri dari PLTGU 2 x 350 Tanjung Priok sebesar Rp 340 miliar, Gedung SMA Pintar Kuantan Sengingi Riau senilai Rp 65,89 miliar. Selain itu ada juga Gedung Sport Center Kuantan Sengingi Riau sebesar Rp 118,59 miliar, DAM Tembesi senilai Rp 224,05 miliar dan Banjjir Kanal Barat (Ciliwung Cisadane) sebesar Rp 134,72 miliar. "Jadi kami optimis bisa melebihi target," kata Ganda kepada KONTAN, Senin (29/12). Meski pada tahun 2009 mendatang kondisi ekonomi diprediksi akan mengalami perlambatan, namun perusahaan kontruksi milik negara ini terus menambah target pendapatan menjadi Rp 7,4 triliun dengan target laba laba bersih sebesar Rp 175 miliar. Jika dibandingkan dengan tahun ini laba bersih Wika akan meningkat 21,52 persen. Menurut Ganda perseroannya bisa meraup pendapatan sebesar Rp 7,4 triliun dan laba bersih Rp 175 miliar lantaran pemerintah mempunyai komitmen untuk mengembangkan infrastruktur. Dia mencontohkan Departemen Pekerjaan Umum merencanakan anggaran infrastruktur mencapai Rp 34,98 triliun. "Belum lagi proyek pemerintah yang lainnya," kata Ganda. Pada 2009 Wika menargetkan bisa memperoleh 75 persen pendapatan dari proyek-proyek pemerintah. Proyek-proyek pemerintah itu sendiri akan terdiri dari proyek pemerintah pusat, pemerintah daerah dan Badan usaha Milik Negara (BUMN). Sedangkan untuk proyek swasta Wika hanya memasang target 25 persen. "Ini termasuk ekspansi Wika ke luar negeri," tambah Ganda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.