KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Xiaomi, raksasa teknologi asal China, melaporkan lonjakan pendapatan sebesar 30,5% pada kuartal ketiga 2024, didorong oleh pemulihan pasar smartphone global serta ekspansi besar-besaran di sektor kendaraan listrik (EV). Selama periode tiga bulan hingga September, Xiaomi mencatat pendapatan sebesar 92,5 miliar yuan (US$12,8 miliar), melampaui perkiraan analis Bloomberg sebesar 90,3 miliar yuan. Laba bersih yang disesuaikan juga meningkat sebesar 4,4% secara tahunan menjadi 6,3 miliar yuan, melebihi proyeksi 5,9 miliar yuan.
Keberhasilan di Segmen Kendaraan Listrik
Segmen bisnis kendaraan listrik pintar (EV) dan inisiatif baru lainnya menghasilkan pendapatan sebesar 9,7 miliar yuan. Xiaomi mendapatkan respon positif untuk sedan listrik pertamanya, SU7, yang diluncurkan awal tahun ini. Pada kuartal ketiga, Xiaomi berhasil mengirimkan 39.790 unit SU7, mendekati target produksi tahunan sebesar 100.000 kendaraan yang diumumkan CEO Lei Jun melalui Weibo minggu lalu. Target pengiriman terbaru untuk tahun ini telah dinaikkan menjadi 130.000 unit.Kinerja Utama di Smartphone dan AIoT
Operasi inti Xiaomi di bidang smartphone dan Artificial Intelligence of Things (AIoT) mencatat pendapatan sebesar 82,8 miliar yuan, tumbuh 16,8% secara tahunan. Menurut data dari Canalys, Xiaomi mengapalkan 42,8 juta unit smartphone pada kuartal ketiga, menguasai 14% pangsa pasar global. Posisi ini menempatkan Xiaomi sebagai vendor smartphone terbesar ketiga dunia, hanya kalah dari Samsung (19%) dan Apple (18%). Pemulihan pasar smartphone secara global juga tercermin dalam laporan Canalys, yang mencatat peningkatan penjualan global sebesar 5% pada kuartal yang sama. Baca Juga: Xiaomi SU7 Ultra Kalahkan Porsche Taycan, Kecepatannya Mengagumkan!Strategi Masa Depan Xiaomi
Xiaomi terus memperkuat posisinya di industri teknologi dengan strategi diversifikasi bisnis, termasuk investasi besar pada teknologi EV dan IoT. Upaya ini menunjukkan tekad perusahaan untuk tetap relevan di tengah persaingan ketat di pasar teknologi global.- Mempercepat inovasi teknologi inti.
- Memperluas penetrasi di sektor EV.
- Mengoptimalkan segmen AIoT dan smartphone.