Pendeta Terkenal Filipina Ditangkap atas Tuduhan Kejahatan Seksual



KONTAN.CO.ID - MANILA. Seorang pendeta evangelis berpengaruh asal Filipina, Apollo Quiboloy, ditangkap oleh pihak berwenang pada Minggu (8/9), atas tuduhan perdagangan manusia dan pelecehan seksual.

Apollo Quiboloy, yang menyebut dirinya sebagai "pemilik alam semesta" dan "anak Tuhan yang ditunjuk", dituduh melakukan pelecehan anak dan kejahatan seksual serta perdagangan manusia.

Baca Juga: Inflasi Tahunan Filipina Melambat Menjadi 3,3% di Bulan Agustus 2024


Quiboloy, yang telah lama menyangkal tuduhan tersebut, kini menghadapi tuntutan hukum.

"Apollo Quiboloy telah ditangkap," kata Menteri Dalam Negeri Filipina, Benjamin Abalos Jr., di akun Facebook-nya, tanpa merinci bagaimana atau di mana penangkapan itu terjadi.

Quiboloy juga masuk dalam daftar "paling dicari" oleh FBI di Amerika Serikat atas tuduhan perdagangan manusia dan penyelundupan uang tunai dalam jumlah besar.

Namun, ia juga menyangkal tuduhan tersebut.

Lebih dari 2.000 polisi dikerahkan sejak bulan lalu untuk mencari Quiboloy di sebuah kompleks luas di kota Davao, Filipina selatan, yang dimiliki oleh gerejanya, Kingdom of Jesus Christ (KOJC).

Polisi mencurigai bahwa Quiboloy bersembunyi di sana dalam sebuah bunker.

Juru bicara Kepolisian Filipina Jean Fajardo mengonfirmasi kepada wartawan bahwa Quiboloy ditangkap di dalam kompleks tersebut pada hari Minggu, meski tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga: Badai Tropis Yagi Menerjang Filipina, Korban Tewas Telah Mencapai 13 Orang

Quiboloy dan empat terdakwa lainnya diterbangkan menggunakan pesawat militer ke ibu kota pada Minggu malam setelah menyerah kepada pihak berwenang.

Kelimanya kemudian ditahan di fasilitas penahanan di dalam markas besar kepolisian nasional.

"Pada sekitar pukul 1:30 siang waktu setempat, negosiasi untuk penyerahan mereka berlangsung setelah kami memberi mereka ultimatum 24 jam," kata Fajardo kepada wartawan.

Quiboloy memiliki jutaan pengikut di Filipina, di mana para pemimpin gereja memiliki pengaruh kuat dalam politik. Ia juga merupakan teman dekat mantan presiden Rodrigo Duterte.

Editor: Yudho Winarto
TAG: