KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Palm Co bertujuan untuk mengelola komoditas kelapa sawit. Sub holding PTPN Group ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan (food security) melalui pemenuhan pasokan minyak goreng di dalam negeri. Ekonom Universitas Indonesia (UI), Telisa Aulia Falianty berharap, potensi ini segera terealisasi, setelah proses konsolidasi semua unit bisnis PTPN Group dibidang sawit rampung. “Dengan konsolidasi, Palm Co setidaknya menjadi kuat untuk mendukung food security dan siap hadir saat pasokan minyak dalam negeri yang terganggu,” ujar Telisa yang juga Guru Besar FEB UI, Jumat (6/10). Menurut dia, sudah seharusnya Indonesia memiliki BUMN besar yang khusus mengelola minyak sawit. Sehingga pemerintah bisa lebih leluasa dalam mengeluarkan kebijakan saat terjadi gejolak harga. Pengalaman dari kasus minyak goreng menjadi pelajaran pentingnya kehadiran negara dalam komoditas strategis. "Harapannya, PalmCo dapat menyelesaikan permasalahan minyak goreng yang harganya sempat melambung dan menyulitkan daya beli masyarakat,” jelasnya. Baca Juga: Sinergi PTPN V-Aiken Jepang Maksimalkan Pemanfaatan EBT melalui Teknologi EGSB Ke depan, PalmCo sebaiknya diarahkan sebagai agent of development untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dari sisi produksi, PalmCo masih dibutuhkan untuk mendampingi petani rakyat yang menguasai lebih dari 40% lahan sawit nasional atau lebih dari 6 juta hektare. , Mengenai tantangan jika Palm Co tidak dikelola secara profesional dan ada praktik korupsi dari oknum pengelola. Tantangan berikutnya, soal pencapaian economic of scale atau skala ekonomi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pendirian Palm Co Diharapkan Menjaga Pasokan Minyak Goreng Dalam Negeri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Palm Co bertujuan untuk mengelola komoditas kelapa sawit. Sub holding PTPN Group ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan (food security) melalui pemenuhan pasokan minyak goreng di dalam negeri. Ekonom Universitas Indonesia (UI), Telisa Aulia Falianty berharap, potensi ini segera terealisasi, setelah proses konsolidasi semua unit bisnis PTPN Group dibidang sawit rampung. “Dengan konsolidasi, Palm Co setidaknya menjadi kuat untuk mendukung food security dan siap hadir saat pasokan minyak dalam negeri yang terganggu,” ujar Telisa yang juga Guru Besar FEB UI, Jumat (6/10). Menurut dia, sudah seharusnya Indonesia memiliki BUMN besar yang khusus mengelola minyak sawit. Sehingga pemerintah bisa lebih leluasa dalam mengeluarkan kebijakan saat terjadi gejolak harga. Pengalaman dari kasus minyak goreng menjadi pelajaran pentingnya kehadiran negara dalam komoditas strategis. "Harapannya, PalmCo dapat menyelesaikan permasalahan minyak goreng yang harganya sempat melambung dan menyulitkan daya beli masyarakat,” jelasnya. Baca Juga: Sinergi PTPN V-Aiken Jepang Maksimalkan Pemanfaatan EBT melalui Teknologi EGSB Ke depan, PalmCo sebaiknya diarahkan sebagai agent of development untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dari sisi produksi, PalmCo masih dibutuhkan untuk mendampingi petani rakyat yang menguasai lebih dari 40% lahan sawit nasional atau lebih dari 6 juta hektare. , Mengenai tantangan jika Palm Co tidak dikelola secara profesional dan ada praktik korupsi dari oknum pengelola. Tantangan berikutnya, soal pencapaian economic of scale atau skala ekonomi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News