KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penebalan dinding rahim atau hiperplasia endometrium biasanya terjadi selama setelah menopause. Kondisi tersebut menyebabkan pendarahan hebat yang terjadi secara tidak normal dan meningkatkan resiko kanker endometrium dan kanker rahim. Hiperplasia endometrium terjadi karena dinding rahim memiliki sel yang terlalu banyak. Mengutip dari Cleveland Clinic (my.clevelandclinic.com), kondisi itu dialami oleh 133 dari 100.000 wanita dan jarang terjadi pada wanita yang berusia di bawah 35 tahun. Kemunculan hiperplasia endometrium juga bisa dipicu oleh faktor resiko lainnya. Mulai dari pengobatan kanker payudara, diabetes, riwayat kesehatan keluarga, penyakit batu ginjal, terapi hormon, obesitas, tidak pernah hamil, merokok, dan lain sebagainya.
Penebalan dinding rahim: tipe, penyebab, dan gejala yang perlu Anda waspadai
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penebalan dinding rahim atau hiperplasia endometrium biasanya terjadi selama setelah menopause. Kondisi tersebut menyebabkan pendarahan hebat yang terjadi secara tidak normal dan meningkatkan resiko kanker endometrium dan kanker rahim. Hiperplasia endometrium terjadi karena dinding rahim memiliki sel yang terlalu banyak. Mengutip dari Cleveland Clinic (my.clevelandclinic.com), kondisi itu dialami oleh 133 dari 100.000 wanita dan jarang terjadi pada wanita yang berusia di bawah 35 tahun. Kemunculan hiperplasia endometrium juga bisa dipicu oleh faktor resiko lainnya. Mulai dari pengobatan kanker payudara, diabetes, riwayat kesehatan keluarga, penyakit batu ginjal, terapi hormon, obesitas, tidak pernah hamil, merokok, dan lain sebagainya.