Penegakan aturan dan disiplin sosial jadi kunci implementasi new normal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 masih membayangi dunia pada tahun 2021 ini. Di Indonesia sendiri jumlah penderita covid-19 masih terus menanjak. Untuk itu, kenormalan baru (new normal) mesti diterapkan secara lebih disiplin untuk membatasi penyebaran virus covid-19.

Chief Financial Officer PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Bernardus Irmanto menilai, penerapan new normal dengan mendorong kedisiplinan seluruh masyarakat memang tidak mudah. Sebab, membentuk kebiasaan baru memerlukan waktu, kesadaran diri serta komitmen bersama.

"Perlu edukasi secara terus menerus dari semua pemangku kepentingan, bukan saja para pemerintah tapi juga pemangku kepentingan lain yang memiliki kapasitas formal maupun informal untuk mempengaruhi persepsi masyarakat," kata Bernardus kepada Kontan.co.id, Rabu (6/1).


Sayangnya, juga tidak mudah untuk mencontoh negara lain. Alasannya, tantangan Indonesia dan negara lain bersifat unik dengan karakteristik yang berbeda-beda, meskipun menghadapi permasalahan pandemi yang sama. 

"Kebijakan di negara lain belum tentu bisa begitu saja di terapkan di Indonesia karena circumstances dan environment yang berbeda. Yang paling penting adalah kesadaran semua elemen bangsa bahwa ini permasalahan yang harus diselesaikan bersama-sama," terangnya.

Baca Juga: Begini cara mencegah penularan virus corona di perkantoran

Yang pasti, sambung Bernardus, negara-negara yang sudah relatif baik dalam menerapkan new normal dan memitigasi pandemi covid-19 ialah mereka yang memiliki kedisiplinan serta good citizenship yang baik. Ditambah dengan level of trust terhadap upaya pemerintah.

"Ini menjadi PR bagi kita semua. Saya yakin dan optimistis Indonesia bisa keluar dari krisis pandemi ini dengan dukungan semua pihak," ujar Bernardus.

Terpisah, Direktur PT ABM Investama Tbk (ABMM) Adrian Erlangga berpandangan bahwa penerapan aturan secara tegas dan jelas akan membentuk disiplin sosial. Hal ini yang menjadi kunci penerapan new normal dalam upaya memutus rantai penyebaran pandemi covid-19.

Sebaliknya, penerapan aturan yang longgar dan tidak adanya kesadaran sosial justru membuat angka penularan covid-19 terus menanjak. Adrian mencontohkan negara Tiongkok yang dengan kompleksitas wilayah dan jumlah penduduknya mampu menerapkan aturan sehingga membentuk kedisiplinan sosial bagi masyarakatnya. 

"Jadi perlu dilakukan langkah tegas yang berlaku umum untuk memutus rantai covid-19. Tugaskan aparat penegak hukum untuk mengawasi aturan ini. Kalau dilakukan bersamaan dan serentak Insha Allah kita bisa. Saya melihat negara China bisa ya, kita juga bisa," pungkas Adrian.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Menurunkan berat badan bisa mengurangi risiko infeksi virus corona?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .