KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah yang merosot telah berdampak terhadap banyak sektor. Pertambangan mineral dan batubara (minerba) menjadi salah satunya. Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Ciruss) menilai, kebijakan pengurangan impor untuk penghematan devisa semestinya bisa menjadi momentum untuk meningkatkan proses peningkatan nilai tambah produk pertambangan (hilirisasi). Apalagi, hilirisasi ini dapat menjadi subsitusi produk-produk dalam pembangunan infrastruktur yang tengah digencarkan pemerintah. Namun, menurut Direktur Ciruss Budi Santoso, untuk mendukung program peningkatan nilai tambah produk pertambangan, pengusaha nasional masih mengalami banyak kesulitan.
Peneliti Ciruss: Penghematan devisa menjadi momentum peningkatan nilai tambah produk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah yang merosot telah berdampak terhadap banyak sektor. Pertambangan mineral dan batubara (minerba) menjadi salah satunya. Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Ciruss) menilai, kebijakan pengurangan impor untuk penghematan devisa semestinya bisa menjadi momentum untuk meningkatkan proses peningkatan nilai tambah produk pertambangan (hilirisasi). Apalagi, hilirisasi ini dapat menjadi subsitusi produk-produk dalam pembangunan infrastruktur yang tengah digencarkan pemerintah. Namun, menurut Direktur Ciruss Budi Santoso, untuk mendukung program peningkatan nilai tambah produk pertambangan, pengusaha nasional masih mengalami banyak kesulitan.