KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor transportasi, khususnya harga tiket pesawat, menjadi salah satu faktor yang memengaruhi inflasi saat momen Ramadan dan Lebaran. Plt Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan bahkan sempat menyebut selain komoditas pangan, permasalahan harga tiket pesawat juga menjadi perhatian pemerintah. Terkait hal itu, Head of Research DBS Group Maynard Arif menyampaikan setiap hal, termasuk harga tiket pesawat, sudah lazim naik saat momen Lebaran. Dia menganggap kenaikan harga sudah menjadi tradisi atau bisa dibilang akan terjadi berulang secara musiman. Maynard juga mengatakan kenaikan harga tiket pesawat tentu akan berdampak positif terhadap keuntungan perusahaan, tetapi di satu sisi konsumen juga harus menanggung beban atau dampak negatif yang ditimbulkan.
Baca Juga: Pemerintah Imbau Perusahaan Bayar THR Paling Lambat 18 April 2023 Untuk mengurangi beban atau dampak negatif dari kenaikan harga tiket pesawat, pemerintah tentu melakukan berbagai upaya guna menurunkan harga. Namun, dia menilai berbagai upaya yang dilakukan pemerintah tersebut tak akan memengaruhi harga tiket, khususnya saat momen mudik Lebaran. "Tiket naik itu sudah pasti, ya, mengacu pada sejarah semuanya berteriak karena tiketnya naik terus, tetapi tetap ludes. Itu problemnya, ya, mau dibilang harga tinggi, tetapi permintaan selalu ada. Jadi, serba susah, pemerintah berusaha kontrol, tetapi kenyataan di lapangan tidak gampang," ucap dia di Gedung Bank DBS, Selasa (29/3). Maynard berpendapat harga tiket pada mudik Lebaran tahun ini malah akan naik dari sebelumnya. Sebab, pada tahun lalu masih ada larangan dan soal mobilitas juga lebih longgar dibanding 2021. Baca Juga: Pelanggaran Tarif Batas Atas, Kemenhub Berikan Sanksi Administratif pada Maskapai