Peneliti: Suhu bumi saat ini terhangat sepanjang sejarah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, bumi sedang berada di kondisi paling hangat dalam sepuluh tahun terakhir. Ilmuwan menyebut rekor sebelumnya pernah terjadi di tahun 1850.

Melansir BBC, Jumat (8/2) layanan cuaca Inggris Met Office memperkirakan suku untuk lima tahun ke depan cenderung 1 ºC lebih tinggi di atas tingkat pra-industri.

Selain itu, dalam lima tahun ke depan ada kemungkinan kalau bumi bakal mengalami tahun di mana kenaikan suhu rata-rata lebih besar dari 1,5 derajat. Hal itu dilihat sebagai ambang kritis untuk perubahan iklim.


Bila hal ini terjadi sesuai perkiraan, maka di periode 2014-2023 akan menjadi yang terhangat dalam lebih dari 150 tahun pencatatan.

Apakah ramalan suhu yang naik ini akan mempermulus kesepakatan iklim di Paris?

Met Office mengatakan bahwa 2015 adalah tahun pertama di mana suhu permukaan tahunan rata-rata global mencapai 1 ºC di atas tingkat pra-industri, yang umumnya terjadi pada tahun 1850 dan 1900.

"Kami baru saja membuat prediksi tahun ini dan perkiraan kami ini akan berlanjut terus ke 2023, dan dalam skala global tingkat suhu ini menaik cepat," ujar Professor Adam Scaife, Head of Long Term Forecasting di Met Office.

Lebih lanjut, pihaknya menegaskan kalau ada risiko sementara yang melebihi batas 1,5 derajat. Hal ini menjadi hal yang sangat penting ditetapkan dalam perjanjian iklim Paris.

Pada Oktober 2018 lalu, para Ilmuan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menerbitkan laporan khusus tentang dampak jangka panjang dari kenaikan suhu sebesar 1,5 derajat celcius. Mereka menyimpulkan bahwa akan diperlukan upaya pengurangan karbon secara besar-besar untuk menjaga dunia agar tidak melampaui batas pada tahun 2030.

Analisis Met Office mengatakan saat ini ada peluang 10% hal ini bisa terjadi dalam lima tahun ke depan.

"Ini pertama kalinya perkiraan telah menunjukan risiko signifikan bila suhu bumi melampaui batas. Itu hanya sementara, kita bicara tentang masing-masing tahun berfluktuasi di atas tingkat 1,5 derajat," tambah Prof Scaife.

Tetapi Ia pun menyebut fakta ini bia terjadi dikarenakan adanya kombinasi pemanasan umum dan fluktuasi akibat hal-hal seperti peristiwa El-Nino dalam beberapa tahun mendatang, yang menandakan kalau bumi semakin mendekati ambang batasnya.

Editor: Tendi Mahadi