KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Sekelompok peneliti AS meneruskan penelitian mengenai kemunculan virus corona di Eropa sebelum merebak di China. Kini ditemukan tanda bahwa virus juga telah muncul lebih dahulu di AS. Dikutip dari South China Morning Post, peneliti dari Centres for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa sampel darah yang diambil di AS dari 13 Desember tahun lalu mengungkapkan bukti antibodi untuk virus COVID-19, yang dikenal sebagai Sars-Cov-2. Sampel tersebut diambil lebih dari dua minggu sebelum wabah COVID-19 dikonfirmasi secara resmi di Wuhan pada 31 Desember 2019. Sampel juga muncul sebulan lebih awal dari kasus pertama COVID-19 di AS.
Penelitian terbaru: Sebelum muncul di China, virus corona telah ada di AS
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Sekelompok peneliti AS meneruskan penelitian mengenai kemunculan virus corona di Eropa sebelum merebak di China. Kini ditemukan tanda bahwa virus juga telah muncul lebih dahulu di AS. Dikutip dari South China Morning Post, peneliti dari Centres for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa sampel darah yang diambil di AS dari 13 Desember tahun lalu mengungkapkan bukti antibodi untuk virus COVID-19, yang dikenal sebagai Sars-Cov-2. Sampel tersebut diambil lebih dari dua minggu sebelum wabah COVID-19 dikonfirmasi secara resmi di Wuhan pada 31 Desember 2019. Sampel juga muncul sebulan lebih awal dari kasus pertama COVID-19 di AS.