Penembak Jitu Israel Menembaki Penduduk Gaza yang Melarikan Diri



KONTAN.CO.ID - Sejumlah warga sipil Kota Gaza dilaporkan tewas akibat tembakan misterius yang diduga datang dari para penembak jitu Israel. Penembakan terjadi saat warga Gaza bergerak menuju selatan.

Israel mengeluarkan perintah evakuasi dan meminta warga Palestina untuk menuju ke selatan ketika mereka meningkatkan serangannya di wilayah tersebut.

Serangan penembak jitu atau sniper Israel dilaporkan terjadi ketika warga sipil berusaha melarikan diri dari tempat tinggal mereka sambil membawa sejumlah barang yang bisa diselamatkan.


Seorang saksi mata mengatakan, dirinya melihat seorang penembak jitu Israel menembak seorang pria di atas sepeda yang membawa makanan kaleng.

Baca Juga: Amerika Serikat Lanjutkan Pengiriman Paket Bom 500 Pon ke Militer Israel

"Sniper langsung menembaknya. Bahkan paramedis tidak dapat mengakses jalan. Mereka tidak dapat mengambil atau mengevakuasi jenazah orang tersebut," kata seorang saksi mata kepada Al Jazeera.

Di wilayah lain, beberapa orang juga melihat seorang pria berjalan di jalan ditembak di kepala oleh penembak jitu yang membidik dari sebuah menara.

"Orang ini berjalan dengan tenang, dan kemudian sebuah peluru ditembakkan ke kepalanya. Kami turun dan membawanya ke sini," kata seorang warga.

Tentara Israel telah berulang kali memerintahkan ratusan ribu warga Palestina untuk meninggalkan daerah yang sebelumnya mereka nyatakan aman, baik di Gaza utara maupun selatan.

Baca Juga: Erdogan Menentang Niat NATO untuk Bekerja Sama dengan Israel

Perintah yang terus berubah ini praktis menciptakan kebingungan dan kepanikan yang parah. Di saat yang sama, tentara Israel sama sekali tidak menghentikan serangannya terhadap bangunan-bangunan yang masih berdiri.

Pada hari Rabu (10/7), militer Israel menyebarkan selebaran yang ditujukan kepada semua orang di Kota Gaza. Selebaran itu berisi perintah untuk meninggalkan zona pertempuran berbahaya.

Beberapa hari sebelumnya, perintah evakuasi juga keluar di lingkungan kota Daraj, Tuffah dan Kota Tua.

Hingga saat ini militer Israel telah memaksa sekitar 300.000 penduduk Kota Gaza untuk berpindah ke selatan melalui jalur yang diklaim aman, meskipun kenyataannya tidak demikian.