KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan sepanjang 2019 diproyeksi masih akan deras. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi pertumbuhan kredit industri perbankan dapat tumbuh 12% hingga 13% year on year (yoy). Guna menjaga likuiditas, para bankir akan memprioritaskan pendanaan untuk kredit terlebih dahulu. General Manager Divisi Tresuri PT Bank Negara Indonesia Legendariah menjelaskan pada kuartal keempat 2018, likuiditas industri perbankan relatif ketat. BNI pun berusaha menjaga rasio kredit terhadapa dana pihak ketiga atau loan to deposite ratio (LDR) di bawah 90% dengan mengerem penempatan dana di surat berharga (SB). "Kenaikan portofolio SB dilakukan jika likuiditas yang tersedia telah memenuhi kebutuhan ekspansi kredit yang merupakan fokus utama bisnis BNI. Per Desember 2018 portofolio Surat Berharga di BNI naik 3% (yoy) menjadi Rp 119 triliun, sedangkan kredit kredit naik 16% (yoy)," ujar Legendariah keapda Kontan.co.id pada Rabu (6/2).
Penempatan dana BNI pada surat berharga tumbuh 3% sepanjang tahun 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan sepanjang 2019 diproyeksi masih akan deras. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi pertumbuhan kredit industri perbankan dapat tumbuh 12% hingga 13% year on year (yoy). Guna menjaga likuiditas, para bankir akan memprioritaskan pendanaan untuk kredit terlebih dahulu. General Manager Divisi Tresuri PT Bank Negara Indonesia Legendariah menjelaskan pada kuartal keempat 2018, likuiditas industri perbankan relatif ketat. BNI pun berusaha menjaga rasio kredit terhadapa dana pihak ketiga atau loan to deposite ratio (LDR) di bawah 90% dengan mengerem penempatan dana di surat berharga (SB). "Kenaikan portofolio SB dilakukan jika likuiditas yang tersedia telah memenuhi kebutuhan ekspansi kredit yang merupakan fokus utama bisnis BNI. Per Desember 2018 portofolio Surat Berharga di BNI naik 3% (yoy) menjadi Rp 119 triliun, sedangkan kredit kredit naik 16% (yoy)," ujar Legendariah keapda Kontan.co.id pada Rabu (6/2).