KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepemilikan surat berharga negara (SBN) pada Lembaga keuangan dana pensiun semakin membesar. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, per Selasa (5/3), dana pensiun mencatatkan kenaikan SBN tumbuh 7,35% year on year (yoy) menjadi Rp 221,72 triliun dari posisi yang sama tahun lalu Rp 206,53 triliun. Salah satu industri dana pensiun yang menyumbangkan kepemilikan SBN ini adalah Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Liat saja, data OJK per Januari 2019 penempatan dana investasi DPLK di SBN tumbuh 8,24% yoy menjadi Rp 14,05 triliun. Menurut Direktur Utama DPLK Mandiri Syah Amondaris menyatakan investasi DPLK Mandiri pada SBN mengalami peningkatan 49,1% yoy menjadi Rp 835 miliar pada akhir 2018. Sebelumnya pada 2017 senilai Rp 560 miliar.
Penempatan dana investasi DPLK di SBN meningkat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepemilikan surat berharga negara (SBN) pada Lembaga keuangan dana pensiun semakin membesar. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, per Selasa (5/3), dana pensiun mencatatkan kenaikan SBN tumbuh 7,35% year on year (yoy) menjadi Rp 221,72 triliun dari posisi yang sama tahun lalu Rp 206,53 triliun. Salah satu industri dana pensiun yang menyumbangkan kepemilikan SBN ini adalah Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Liat saja, data OJK per Januari 2019 penempatan dana investasi DPLK di SBN tumbuh 8,24% yoy menjadi Rp 14,05 triliun. Menurut Direktur Utama DPLK Mandiri Syah Amondaris menyatakan investasi DPLK Mandiri pada SBN mengalami peningkatan 49,1% yoy menjadi Rp 835 miliar pada akhir 2018. Sebelumnya pada 2017 senilai Rp 560 miliar.