KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penempatan dana pensiun di surat berharga negara (SBN) semakin meningkat. Salah satunya Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat mencatatkan terjadinya kenaikan porsi penempatan alokasi dana ke Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) terhadap total aset. Bila pada Februari 2018 hanya 15%, naik menjadi 25% pada Febuari 2019. Direktur DPLK Muamalat Sulistyowati menyatakan alokasi SBSN akan sedikit demi sedikit ditambahkan dalam portfolio paket investasi yang moderat. Lantaran ada potensi kenaikan harga pada tahun ini selagi tidak ada gejolak pada suku bunga. "Alokasi persentase aset investasi posisi Februari 2019 di Deposito sebesar 57%, Sukuk baik korporasi dan SBSN sebesar 36%. Sedangkan pada Reksadana senilai 6% dan saham 1%," ujar Sulistyowati kepada Kontan.co.id pada Selasa (12/3).
Penempatan dana investasi DPLK Muamalat di SBSN 25%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penempatan dana pensiun di surat berharga negara (SBN) semakin meningkat. Salah satunya Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat mencatatkan terjadinya kenaikan porsi penempatan alokasi dana ke Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) terhadap total aset. Bila pada Februari 2018 hanya 15%, naik menjadi 25% pada Febuari 2019. Direktur DPLK Muamalat Sulistyowati menyatakan alokasi SBSN akan sedikit demi sedikit ditambahkan dalam portfolio paket investasi yang moderat. Lantaran ada potensi kenaikan harga pada tahun ini selagi tidak ada gejolak pada suku bunga. "Alokasi persentase aset investasi posisi Februari 2019 di Deposito sebesar 57%, Sukuk baik korporasi dan SBSN sebesar 36%. Sedangkan pada Reksadana senilai 6% dan saham 1%," ujar Sulistyowati kepada Kontan.co.id pada Selasa (12/3).