Penempatan di surat berharga diproyeksikan turun



JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksi penempatan dana bank di surat berharga akan mengalami penurunan pada kuartal II-2017. Hal ini seiring kebutuhan dana tunai menjelang puasa dan Lebaran. Dody Arifianto, Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS mengakui bahwa sampai kuartal I-2017 penempatan di surat berharga masih cukup tinggi. “Hal ini salah satunya efek dari dana program pengampunan pajak yang masuk cukup besar,” ujar Dody kepada KONTAN, Rabu (24/5). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai kuartal I-2017, penempatan dana di surat berharga mengalami kenaikan 16,85% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 944,17 triliun. Kenaikan penempatan dana di surat berharga pada kuartal I-2017 ini lebih tinggi dari periode yang sama 2016 sebesar 13,34% secara yoy. Namun jika dilihat dari tiga bank yang sudah mempublikasikan laporan keuangan sampai April 2017 tercatat rata-rata penempatan di surat berharga sudah mengalami tren penurunan dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan data OJK, terlihat mayoritas penempatan dana bank di surat berharga adalah di instrumen obligasi pemerintah dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan