KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penempatan investasi PT Asuransi Simas Insurtech di instrumen saham terbilang mini. Direktur Utama Simas Insurtech Teguh Aria Djana mengatakan Simas Insurtech mengatakan porsi penempatan investasi perusahaan di instrumen saham kurang dari 10%.

"Portofolio saham kurang dari 10% dari total portofolio," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (23/5).

Jika dilihat berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di situs perusahaan, nilai penempatan investasi Simas Insurtech di instrumen saham sebesar Rp 3,54 miliar per Maret 2025. Adapun nilai tersebut hanya berkontribusi sebesar 0,47% dari total investasi perusahaan yang mencapai Rp 745,34 miliar.

Tugu Insurance Raih Dua Penghargaan Bergengsi di Top GRC Awards 2025

Apabila ditelaah secara tren, nilai penempatan investasi Simas Insurtech di saham per maret 2025 tercatat mengalami penurunan 8,76%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,85 miliar.

Baca Juga: Ini Strategi Simas Insurtech Kejar Target Pendapatan Premi Rp 5 Triliun pada 2025

Kondisi yang ditunjukkan Simas Insurtech ternyata sejalan dengan industri asuransi umum berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan. Tercatat, penempatan investasi asuransi umum di saham sebesar Rp 4,52 triliun per Februari 2025. Nilai itu turun 15,82%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,37 triliun.

Lebih lanjut, Teguh menyampaikan tak berencana melakukan peralihan investasi dari instrumen saham ke instrumen lainnya di tengah adanya fenomena volatilitas pasar modal.

Baca Juga: Simas Insurtech Catat Pendapatan Premi Tumbuh 41% pada Kuartal I-2025

"Kami tidak lakukan," katanya.

Teguh menyampaikan Simas Insurtech akan tetap menjalankan strategi konservatif terhadap pasar modal. Dia bilang pihaknya akan lebih memfokuskan investasi ke instrumen pendapatan tetap pada tahun ini, dengan memperhatikan matching antara aset dan liabilities.

Baca Juga: Simas Insurtech Targetkan Pendapatan Premi Asuransi Perjalanan Rp 20 Miliar pada 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News