JAKARTA. Pemerintah berencana tidak akan melibatkan konsultan Jepang dalam penentuan lokasi pembangunan pengganti Pelabuhan Cilamaya. Mereka juga tidak akan melibatkan konsultan Jepang dalam membuat studi kelayakan untuk menentukan lokasi pengganti tersebut. Dedy Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas mengatakan bahwa rencana tersebut dilakukan untuk menghindari konflik kepentingan dari pihak Jepang. Mengingat, pembangunan pelabuhan tersebut awalnya didesign untuk menunjang kegiatan industri Jepang yang berada di kawasan Jakarta dan Jawa Barat. "Nanti yang studi dalam penentuan lokasi harus independen, tidak boleh lagi konsultan Jepang," kata Dedy Selasa (21/4).
Penentuan pengganti Cilamaya tak libatkan Jepang
JAKARTA. Pemerintah berencana tidak akan melibatkan konsultan Jepang dalam penentuan lokasi pembangunan pengganti Pelabuhan Cilamaya. Mereka juga tidak akan melibatkan konsultan Jepang dalam membuat studi kelayakan untuk menentukan lokasi pengganti tersebut. Dedy Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas mengatakan bahwa rencana tersebut dilakukan untuk menghindari konflik kepentingan dari pihak Jepang. Mengingat, pembangunan pelabuhan tersebut awalnya didesign untuk menunjang kegiatan industri Jepang yang berada di kawasan Jakarta dan Jawa Barat. "Nanti yang studi dalam penentuan lokasi harus independen, tidak boleh lagi konsultan Jepang," kata Dedy Selasa (21/4).