KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak
developer lokal di Indonesia yang membangun proyek yang didasari oleh teknologi
blockchain. Hal ini untuk menyambut kesiapan perekonomian terutama di sektor industri digital.
Blockchain pada prinsipnya diciptakan untuk melengkapi sistem perekonomian sehingga industri bisa lebih efisien, lebih mudah digunakan dan juga lebih transparan. Ini juga ditandai dengan minat masyarakat Indonesia pada pertumbuhan investasi aset kripto yang meningkat dengan pesat belakangan ini. Tetapi, nyatanya masih banyak orang yang belum mengenal teknologi di belakangnya yang mendukung transaksi aset kripto, yaitu teknologi
blockchain.
Padahal, sudah Ada program studi seputar
blockchain. Bahkan menurut data dari LinkedIn di tahun 2020,
blockchain menduduki puncak daftar
hard skill yang paling dibutuhkan sekarang ini.
Baca Juga: Intip 5 Aset Kripto yang Berpotensi Bullish Pekan Ini CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan bahwa teknologi
blockchain memiliki penerapan yang luas dan peran yang sangat penting khususnya di masa industri 4.0 seperti ini. Menurutnya, era industri 4.0 adalah era yang didirikan melalui integrasi antar teknologi dan sangat mengedepankan transparansi. Oscar menjelaskan
blockchain merupakan sebuah buku besar yang mana di dalamnya terdapat catatan historis sebuah data dan bersifat transparan. Dengan adanya teknologi
blockchain bukan tidak mungkin ini bisa turut memajukan industri di Indonesia. "Sifatnya yang bisa diterapkan di banyak sektor, aman karena memiliki proteksi yang tinggi dan sistem yang
immutable (tetap dan tidak bisa diubah), efisien karena sistemnya yang terdesentralisasi, transparan, serta
traceable dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat,” jelas Oscar dalam siaran pers, Jumat (20/5).
Teknologi
blockchain memiliki beberapa
use case yang bisa digunakan diberbagai macam industri. Misalnya dalam industri perbankan yang bisa diterapkan untuk transaksi perbankan antar negara sehingga bisa lebih efisien dan murah, sektor pemerintahan untuk digitalisasi pencatatan dokumen kependudukan atau pencatatan bukti kepemilikan tanah dan properti. “Tidak hanya itu,
blockchain juga bisa diterapkan untuk sektor IoT seperti mobil
self driving, sektor kesehatan untuk pencatatan rekam medis pasien sehingga ketika pasien berobat di rumah sakit yang berbeda, datanya bisa tercatat karena sistem
blockchain yang terdesentralisasi ataupun sektor seni dalam bentuk NFT,” jelas Oscar.
Baca Juga: Pasar Mulai Stabil, Harga Bitcoin Kembali Masuk Fase Konsolidasi Melihat sifat teknologi
blockhain yang terdesentralisasi, konsep web 3.0 pun sama sama mengedepankan transparansi dan desentralisasi. "Web 3.0 sendiri merupakan kemajuan internet dimana di masa yang akan datang situs web dapat memproses informasi dengan lebih mandiri, dan transparan juga terintegrasi antar satu dengan yang lainnya," jelas Oscar.
Editor: Noverius Laoli