JAKARTA. Keinginan pemerintah untuk menekan tingginya biaya logistik di pelabuhan melalui penerapan sistem pengendali arus logistik di pelabuhan besar di Indonesia secara elektronik alias inaport terganjal. Meskipun mereka sudah merencanakan untuk mulai menerapkan sistem tersebut di empat pelabuhan besar; Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Makasar Juni lalu, sampai saat ini sistem tersebut belum juga bisa diterapkan. Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh pemerintah untuk mulai menerapkan sistem tersebut. Salah satunya soal penataan dan pengorganisasian institusi yang terlibat dalam penerapan sistem tersebut. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R Mamahit mengatakan bahwa banyak institusi yang harus dilibatkan dalam penerapan sistem tersebut. Kondisi tersebut membuat proses penyatuan sistem elektronik di empat pelabuhan besar tersebut sulit dilakukan.
Penerapan sistem inaport di empat pelabuhan gagal
JAKARTA. Keinginan pemerintah untuk menekan tingginya biaya logistik di pelabuhan melalui penerapan sistem pengendali arus logistik di pelabuhan besar di Indonesia secara elektronik alias inaport terganjal. Meskipun mereka sudah merencanakan untuk mulai menerapkan sistem tersebut di empat pelabuhan besar; Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Makasar Juni lalu, sampai saat ini sistem tersebut belum juga bisa diterapkan. Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh pemerintah untuk mulai menerapkan sistem tersebut. Salah satunya soal penataan dan pengorganisasian institusi yang terlibat dalam penerapan sistem tersebut. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R Mamahit mengatakan bahwa banyak institusi yang harus dilibatkan dalam penerapan sistem tersebut. Kondisi tersebut membuat proses penyatuan sistem elektronik di empat pelabuhan besar tersebut sulit dilakukan.