JAKARTA. Meski Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib produk helm baru diberlakukan untuk produsen besar, namun kebijakan tersebut sudah memberi dampak positif. Departemen Perindustrian (Depperin) memperkirakan, nilai impor helm yang tahun lalu mencapai US$ 7 juta akan turun sekitar 20% menjadi US$ 5,6 juta pada tahun ini. Sebaliknya, nilai ekspor helm tahun ini diperkirakan akan naik. "Karena belum tutup tahun, kami belum punya datanya. Tapi ekspor tahun ini bisa tumbuh 10%," ujar Kurnia Hanafiah, Kasubdit Standarisasi dan Teknologi Departemen Perindustrian, (16/12). Nilai ekspor helm 2008 lalu sebesar US$ 6,9 juta. Jadi, kalau naik 10%, maka nilai ekspor helm tahun ini sebesar US$ 7,59 juta. Di 2010, Kurnia optimistis SNI wajib akan membuat impor helm turun 10%-20% dari impor 2009. Sementara ekspornya bisa tumbuh 20%.
Penerapan SNI Tekan Impor Helm hingga 20%
JAKARTA. Meski Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib produk helm baru diberlakukan untuk produsen besar, namun kebijakan tersebut sudah memberi dampak positif. Departemen Perindustrian (Depperin) memperkirakan, nilai impor helm yang tahun lalu mencapai US$ 7 juta akan turun sekitar 20% menjadi US$ 5,6 juta pada tahun ini. Sebaliknya, nilai ekspor helm tahun ini diperkirakan akan naik. "Karena belum tutup tahun, kami belum punya datanya. Tapi ekspor tahun ini bisa tumbuh 10%," ujar Kurnia Hanafiah, Kasubdit Standarisasi dan Teknologi Departemen Perindustrian, (16/12). Nilai ekspor helm 2008 lalu sebesar US$ 6,9 juta. Jadi, kalau naik 10%, maka nilai ekspor helm tahun ini sebesar US$ 7,59 juta. Di 2010, Kurnia optimistis SNI wajib akan membuat impor helm turun 10%-20% dari impor 2009. Sementara ekspornya bisa tumbuh 20%.