Penerbangan Bali-China ditutup akibat corona, AP I estimasi kerugian Rp 48 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura (AP) I mengestimasi kerugian pembatalan penerbangan akibat virus corona (Covid-19) dari China ke Bali senilai Rp48 miliar sepanjang periode Januari - Februari 2020.

Dari 15 bandara yang dikelola oleh AP I, Bandara Internasional Ngurah Rai menjadi bandara terbesar yang terdampak pembatalan penerbangan karena virus corona. Setidaknya, terdapat 35 penerbangan yang dibatalkan per harinya, dengan jumlah 6.800 penumpang dari 22 kota termasuk Wuhan.

Baca Juga: Setelah konfirmasi dua kasus baru, Pemerintah masih isolasi 11 suspect virus corona


"Nilai kerugian tersebut bisa lebih tinggi lagi karena beberapa maskapai penerbangan asing juga membatalkan penerbangan mereka, seperti Viet Jet dari Vietnam, hingga Korean Air. Ditambah lagi kebijakan larangan umrah melalui AP I, sekitar 90 penerbangan per bulan menuju Saudi Arabia," jelas Faik Fahmi, Direktur Utama AP I di Gedung Sinergy, Kementerian BUMN, Jumat (6/3).

Sementar itu, rincian jumlah penerbangan yang ditutup sementara, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan jumlah penerbangan dibatalkan 125 penerbangan per minggu dari 22 destinasi di China.

Jumlah maskapai dengan rute dari dan ke China, yakni tujuh maskapai, yaitu China Eastern (14 penerbangan per minggu), China Southern (10 penerbangan per minggu), Citilink (11 penerbangan per minggu), Lion Air (29 penerbangan minggu), Xiamen Air (14 penerbangan per minggu), Garuda Indonesia (22 penerbangan per minggu) dan Sriwijaya Air (25 penerbangan per minggu).

Baca Juga: Bukan BPJS Kesehatan, pemerintah yang tanggung biaya pasien virus corona

Pihak AP I sendiri telah memastikan penanganan terhadap penyebaran virus corona berjalan sesuai dengan prosedur. Sebelum turun, penumpang wajib diperiksa dengan thermal scanner dan jika suhu tubuhnya di atas 38 derajat, maka akan langsung diberi tindakan khusus.

Hal ini juga berlaku bagi mereka yang memiliki riwayat bepergian ke negara-negara yang terinfeksi virus corona. "Lalu kita juga rutin melakukan desinfektan terutama di area yang paling banyak dikunjungi seperti counter check in, pengambilan bagasi hingga trolley. Hand sanitizer juga dipasang di beberapa titik," pungkas Faik.

Ditambah, petugas bandara diwajibkan menggunakan masker, kacamata pelindung dan sarung tangan, sehingga proteksi AP I dipastikan sudah maksimal.

Baca Juga: Begini kronologi lengkap terungkapnya dua kasus baru infeksi corona di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi