JAKARTA. Penerbangan murah bisa jadi bagaikan mimpi sinterklas yang membagikan permen kepada anak–anak di malam Natal. Bayangkan, 10 tahun lalu misalnya, hanya orang kaya yang berduit saja yang bisa jalan-jalan keliling Indonesia. Bahkan keliling dunia. Sekarang, semua orang dibuat bisa dan mampu jalan-jalan. Harga murah bukan berarti juga perjalanan mulus–mulus saja. Masih ada harga lain yang harus dilewati. Begitu banyak aduan pengalaman yang tidak mengenakkan dengan penerbangan murah atau biasa disebut low cost carrier atau LCC. Paling sering adalah delay atau jadwal terbang yang terlambat, perubahan jadwal sepihak, tempat duduk yang sempit sampai keramahtamahan para awak kabin dan pelayanan daratnya. Tak terkecuali pelayanan keamanan yang kadang membuat penumpang bertanya: aman nggak ya? Tapi faktanya penerbangan murah tetap dicari pelanggan. Penumpang masih antre memburu tiket murah. Lihat saja di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta yang hampir setiap saat bagaikan pasar tradisional. Penuh dengan orang dan barang bawaan. Ketika pemerintah berniat menghapus penerbangan murah, sekejap media sosial ramai status yang menolak rencana ini. Bahkan akhirnya bagai bumerang, pertanyaan kembali ke regulasi dan kinerja pemerintah dalam mengelola fasilitas keamanan transportasi.
Penerbangan murah dihapus? Tolong kaji ulang!
JAKARTA. Penerbangan murah bisa jadi bagaikan mimpi sinterklas yang membagikan permen kepada anak–anak di malam Natal. Bayangkan, 10 tahun lalu misalnya, hanya orang kaya yang berduit saja yang bisa jalan-jalan keliling Indonesia. Bahkan keliling dunia. Sekarang, semua orang dibuat bisa dan mampu jalan-jalan. Harga murah bukan berarti juga perjalanan mulus–mulus saja. Masih ada harga lain yang harus dilewati. Begitu banyak aduan pengalaman yang tidak mengenakkan dengan penerbangan murah atau biasa disebut low cost carrier atau LCC. Paling sering adalah delay atau jadwal terbang yang terlambat, perubahan jadwal sepihak, tempat duduk yang sempit sampai keramahtamahan para awak kabin dan pelayanan daratnya. Tak terkecuali pelayanan keamanan yang kadang membuat penumpang bertanya: aman nggak ya? Tapi faktanya penerbangan murah tetap dicari pelanggan. Penumpang masih antre memburu tiket murah. Lihat saja di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta yang hampir setiap saat bagaikan pasar tradisional. Penuh dengan orang dan barang bawaan. Ketika pemerintah berniat menghapus penerbangan murah, sekejap media sosial ramai status yang menolak rencana ini. Bahkan akhirnya bagai bumerang, pertanyaan kembali ke regulasi dan kinerja pemerintah dalam mengelola fasilitas keamanan transportasi.