KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar waran terstruktur tumbuh cukup subur meski belum genap setahun berkiprah di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejumlah sekuritas bersiap menambah ramai geliat investasi di produk turunan saham ini. Hingga sekarang, baru ada dua anggota bursa yang menerbitkan waran terstruktur, yakni RHB Sekuritas Indonesia dan Maybank Sekuritas Indonesia. Masing-masing telah menerbitkan sebanyak 65 seri dan 38 seri waran terstruktur dengan underlying dari saham konstituen indeks IDX30. Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan pertumbuhan transaksi waran terstruktur cukup baik, meski porsi terhadap total nilai transaksi harian di pasar modal masih belum signifikan. Toh, waran terstruktur juga baru resmi diluncurkan pada 19 September 2022.
"Persentase pertumbuhannya sangat baik, kami optimis ini akan terus berlanjut. Harapan kami, waran terstruktur dapat menjadi salah satu instrumen yang dapat digunakan investor untuk mendukung strategi investasinya," kata Jeffrey kepada Kontan.co.id, Selasa (29/8). Baca Juga: Memahami Hitungan Perdagangan Margin di Bursa Saham Jeffrey yakin pasar waran terstruktur semakin subur lantaran ada beberapa sekuritas yang sedang bersiap menjadi penerbit baru. Jeffrey belum merinci, tapi dia membocorkan ada dua hingga tiga anggota bursa yang akan menjadi calon penerbit dan liquidity provider waran terstruktur. "Untuk sekuritas penerbit ada beberapa dalam persiapan. Waktunya tergantung kesiapan masing-masing anggota bursa, kami tidak memberikan tenggat waktu," imbuh Jeffrey. Selain menambah penerbit, BEI juga ingin memperkaya pilihan saham yang bisa menjadi underlying bagi waran terstruktur, sehingga nantinya tidak hanya terbatas di IDX30. Untuk perluasan underlying ini, BEI sedang dalam kajian dan konsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jeffrey tak menampik, IDX80 menjadi salah satu alternatif indeks yang nantinya akan digunakan sebagai underlying waran terstruktur. "Indeks mana yang akan dijadikan underlying juga sedang dalam kajian," tegasnya. Agresif Menambah Seri Baca Juga: Menilik Seberapa Menarik Saham Bank Big Caps Ketika Stock Split