Penerbit kartu kredit beradu memikat nasabah tajir



JAKARTA. Pertumbuhan kelas menengah dan kelas atas di Indonesia yang terus meningkat, menjadi surga bagi pelaku bisnis kartu kredit. Bank penerbit kartu kredit semakin agresif membidik nasabah kaya.

Tengok saja langkah Citibank Indonesia, yang meluncurkan tiga jenis kartu kredit baru pasca lepas dari sanksi larangan penerbitan kartu kredit bagi nasabah baru. Ketiga produk baru tersebut menyasar segmen nasabah berdasarkan kebutuhan gaya hidup nasabah. Sasaran utama tetaplah nasabah kelas menengah dan kelas atas.

Tak mau kalah, HSBC Indonesia menyusul meluncurkan kembali kartu kredit HSBC Visa Platinum, Kamis (5/12). Pada produk baru ini, HSBC menambahkan beberapa fitur dan manfaat yang disesuaikan dengan gaya hidup nasabah. "Berdasarkan riset kami di awal tahun 2013, pemakaian kartu kredit oleh masyarakat menengah atas sangat dipengaruhi oleh nilai tambah atau benefit yang mereka dapatkan," kata Vira Widiyasari, SVP & Head Costumer Value Management HSBC. Segmen kelas menengah dan kelas atas biasanya tak memandang kartu kredit sebagai alat pembayaran semata. Mereka juga menggunakan kartu kredit untuk menikmati pelbagai tawaran yang mendukung gaya hidup.


Tak heran, kartu kredit yang menyasar segmen nasabah kaya tumbuh lebih pesat ketimbang jenis kartu kredit lain. Berdasarkan data Visa, kartu kredit Platinum per Juni 2013 tumbuh 47% dibanding  tahun sebelumnya.

Vira mengatakan, dengan peluncuran produk baru, bisnis kartu kredit HSBC semakin meningkat. Sayang, Vira enggan menginformasikan berapa target yang dipatok HSBC tahun depan. "Yang jelas kami ingin tumbuh sesuai pertumbuhan industri," kata Vira.

Tak mau ketinggalan, Bank Mandiri juga berencana menerbitkan kartu kredit untuk nasabah kaya. Malah, menurut rencana, bank terbesar di Indonesia ini akan menerbitkan kartu kredit khusus untuk nasabah super tajir yang menjadi nasabah private banking. "Rencana terbit awal tahun 2014," kata Boyke Yurista, SVP Consumer Cards Group Bank Mandiri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: A.Herry Prasetyo