Penerbitan EBA disesuaikan dengan kebutuhan



KONTAN.CO.ID - Penerbitan Efek Beragunan Aset (EBA) oleh PT Indonesia Power, anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) disambut baik oleh pelaku pasar modal. Pasalnya, produk ini dapat meningkatkan pembangunan infrastruktur nasional dan menjanjikan return yang menarik.

"EBA Indonesia Power merupakan salah satu EBA dengan underlying tagihan pembayaran PLN," jelas Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat, kepada KONTAN, Selasa (5/9).

Penerbitan produk dengan nama EBA Danareksa Indonesia Power PLN-1 ini memiliki nilai maksimal Rp 4 triliun. Peluncuran kali ini merupakan bagian pertama dari rencana strategis Indonesia Power yang secara bertahap akan menerbitkan EBA hingga Rp 10 triliun.


Dana hasil penerbitan EBA ini rencananya akan digunakan menyokong pembangunan beberapa pembangkit baru, diantaranya PLTU Suralaya unit 9 dan 10 dengan kapasitas 2 x 1000 MW. "Penerbitan EBA tahap 1 maksimum Rp 4 trilliun ini kami sesuaikan dengan kebutuhan belanja investasi perusahaan dalam waktu dekat," kata Sripeni Inten Cahyani, Direktur Utama PT Indonesia Power dalam siaran pers, Selasa (5/9).

Ketika ditanya mengenai prospeknya, Samsul yakin produk ini bagus karena memiliki kepastian pendapatan dan return yang ditawarkan cukup kompetitif. "Dampaknya terhadap akselerasi pembangunan sangat baik," lanjutnya.

Adapun penawaran EBA ini berlangsung pada 4-11 September 2017. Bertindak sebagai Manajer Investasi EBA adalah Danareksa Investment Management dan bank kustodian BRI. Agen penjual terdiri dari Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas, BNI Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati