KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan obligasi berwawasan lingkungan atau yang lebih dikenal dengan istilah green bond masih tergolong minim di Indonesia. Padahal, instrumen ini memiliki potensi pasar yang cukup besar di tanah air. Pemerintah terbilang getol menerbitkan instrumen ini. Baru-baru ini, pemerintah dikabarkan akan merilis green sukuk di pasar global dengan peringkat BBB dari Fitch Rating. Pemerintah saat ini tengah melakukan roadshow ke sejumlah negara untuk mendapatkan investor yang akan membeli instrumen tersebut. Selain itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga berencana menerbitkan green bond senilai US$ 500 juta pada semester pertama tahun ini. Namun, jika mundur ke belakang, perusahaan yang menerbitkan green bond di Indonesia masih minim. Sejauh ini, baru PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) yang menerbitkan green bond senilai Rp 500 miliar dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun lalu.
Penerbitan green bond masih cenderung minim di Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan obligasi berwawasan lingkungan atau yang lebih dikenal dengan istilah green bond masih tergolong minim di Indonesia. Padahal, instrumen ini memiliki potensi pasar yang cukup besar di tanah air. Pemerintah terbilang getol menerbitkan instrumen ini. Baru-baru ini, pemerintah dikabarkan akan merilis green sukuk di pasar global dengan peringkat BBB dari Fitch Rating. Pemerintah saat ini tengah melakukan roadshow ke sejumlah negara untuk mendapatkan investor yang akan membeli instrumen tersebut. Selain itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga berencana menerbitkan green bond senilai US$ 500 juta pada semester pertama tahun ini. Namun, jika mundur ke belakang, perusahaan yang menerbitkan green bond di Indonesia masih minim. Sejauh ini, baru PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) yang menerbitkan green bond senilai Rp 500 miliar dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun lalu.