JAKARTA. Rencana penerbitan kontrak investasi kolektif efek beragunan aset (KIK-EBA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) molor hingga awal tahun depan. Padahal sebelumnya perusahaan pelat merah ini optimis produk tersebut akan dirilis paling tidak akhir tahun ini. "Saat ini kami masih mengkaji sekuritisasi KPR (kredit pemilikan rumah) kami dan juga sekuritisasi surat berharga," kata Direktur Keuangan dan Strategis Bank Mandiri Pahala N. Mansury di Jakarta, Rabu (7/11). KIK-EBA ini rencananya akan di-bundling dengan obligasi rekapitalisasi (rekap) yang dimiliki perusahaan. Saat ini obligasi rekap yang AFS (available for sale) Mandiri mencapai Rp 54 triliun. "Cash flow untuk KIK-EBA itu salah satunya berasal dari recap bond tersebut," tambahnya.
Penerbitan KIK EBA Bank Mandiri molor
JAKARTA. Rencana penerbitan kontrak investasi kolektif efek beragunan aset (KIK-EBA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) molor hingga awal tahun depan. Padahal sebelumnya perusahaan pelat merah ini optimis produk tersebut akan dirilis paling tidak akhir tahun ini. "Saat ini kami masih mengkaji sekuritisasi KPR (kredit pemilikan rumah) kami dan juga sekuritisasi surat berharga," kata Direktur Keuangan dan Strategis Bank Mandiri Pahala N. Mansury di Jakarta, Rabu (7/11). KIK-EBA ini rencananya akan di-bundling dengan obligasi rekapitalisasi (rekap) yang dimiliki perusahaan. Saat ini obligasi rekap yang AFS (available for sale) Mandiri mencapai Rp 54 triliun. "Cash flow untuk KIK-EBA itu salah satunya berasal dari recap bond tersebut," tambahnya.