KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak meluncur perdana pada 2009, instrumen kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA) terus bertambah. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), hingga Selasa (31/7), nilai penerbitan instrumen utang ini di dalam negeri sudah Rp 11,2 triliun. Teranyar, PT Mandiri Manajemen Investasi dan PT Garuda Indonesia Tbk menerbitkan EBA Mandiri GIAA01 senilai Rp 2 triliun, kemarin. Aset dasarnya yaitu pendapatan penjualan tiket kelas A. Instrumen bertenor lima tahun ini menawarkan imbal hasil 9,75% per tahun. Analis Obligasi BNI Sekuritas Ariawan memperkirakan. penerbitan EBA masih akan meningkat baik dari sisi penerbitan maupun outstanding. Potensi peningkatan ini seiring investor makin familier dengan produk investasi ini. Tingkat imbal hasil juga menarik.
Penerbitan KIK-EBA makin semarak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak meluncur perdana pada 2009, instrumen kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA) terus bertambah. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), hingga Selasa (31/7), nilai penerbitan instrumen utang ini di dalam negeri sudah Rp 11,2 triliun. Teranyar, PT Mandiri Manajemen Investasi dan PT Garuda Indonesia Tbk menerbitkan EBA Mandiri GIAA01 senilai Rp 2 triliun, kemarin. Aset dasarnya yaitu pendapatan penjualan tiket kelas A. Instrumen bertenor lima tahun ini menawarkan imbal hasil 9,75% per tahun. Analis Obligasi BNI Sekuritas Ariawan memperkirakan. penerbitan EBA masih akan meningkat baik dari sisi penerbitan maupun outstanding. Potensi peningkatan ini seiring investor makin familier dengan produk investasi ini. Tingkat imbal hasil juga menarik.