KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang jangka pendek atau medium term notes (MTN) pada tahun ini dihadapkan pada tantangan kenaikan suku bunga. Seperti diketahui, katalis yang mendongkrak penerbitan MTN adalah suku bunga rendah, yang menggiring yield obligasi juga rendah. Hal itu menarik emiten untuk merilis MTN dengan cost of fund rendah. Namun, dikhawatirkan pertumbuhan penerbitan MTN tidak terjadi cukup signifikan hingga akhir tahun ini, karena adanya sentimen kenaikan suku bunga global yang akan mempengaruhi pada potensi kenaikan suku bunga Bank Indonesia. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Ifan Mohamad Ihsan mengatakan, emiten tidak bisa sangat mengandalkan MTN karena umumya nilai penerbitan MTN relatif kecil, sehingga bagi emiten yang memerlukan dana dalam jumlah besar harus masuk ke pasar obligasi atau sukuk.
Penerbitan MTN hadapi tantangan kenaikan suku bunga
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang jangka pendek atau medium term notes (MTN) pada tahun ini dihadapkan pada tantangan kenaikan suku bunga. Seperti diketahui, katalis yang mendongkrak penerbitan MTN adalah suku bunga rendah, yang menggiring yield obligasi juga rendah. Hal itu menarik emiten untuk merilis MTN dengan cost of fund rendah. Namun, dikhawatirkan pertumbuhan penerbitan MTN tidak terjadi cukup signifikan hingga akhir tahun ini, karena adanya sentimen kenaikan suku bunga global yang akan mempengaruhi pada potensi kenaikan suku bunga Bank Indonesia. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Ifan Mohamad Ihsan mengatakan, emiten tidak bisa sangat mengandalkan MTN karena umumya nilai penerbitan MTN relatif kecil, sehingga bagi emiten yang memerlukan dana dalam jumlah besar harus masuk ke pasar obligasi atau sukuk.