KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan medium term notes (MTN) masih ramai di tahun 2018. Sejumlah perusahaan pembiayaan masih mengandalkan penerbitan surat utang jangka menengah ini untuk memperoleh sumber pendanaan baru. Meski begitu, tahun ini penerbitan MTN oleh perusahaan pembiayaan diprediksi melambat. Berdasarkan data yang dipublikasi PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), penerbitan MTN Nasional pada 2018 mencapai Rp 5,03 triliun. Realisasi itu meningkat 89,09% dibandingkan penerbitan tahun 2017, yaitu sebesar Rp 2,66 triliun. Pada periode tersebut, terdapat 23 perusahaan pembiayaan yang menerbitkan MTN, diantaranya perusahaan multifinance, Pegadaian, SMF, SMI dan lainnya. Penerbitan MTN tahun ini diproyeksikan melambat, karena menghadapi sejumlah tantangan. Di antaranya, kasus gagal bayar SNP Finance yang tahun lalu terkuak, membuat investor lebih berhati-hati berinvestasi pada MTN yang diterbitkan perusahaan multifinance.
Penerbitan MTN perusahaan pembiayaan tahun ini diprediksi melambat, berikut pemicunya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan medium term notes (MTN) masih ramai di tahun 2018. Sejumlah perusahaan pembiayaan masih mengandalkan penerbitan surat utang jangka menengah ini untuk memperoleh sumber pendanaan baru. Meski begitu, tahun ini penerbitan MTN oleh perusahaan pembiayaan diprediksi melambat. Berdasarkan data yang dipublikasi PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), penerbitan MTN Nasional pada 2018 mencapai Rp 5,03 triliun. Realisasi itu meningkat 89,09% dibandingkan penerbitan tahun 2017, yaitu sebesar Rp 2,66 triliun. Pada periode tersebut, terdapat 23 perusahaan pembiayaan yang menerbitkan MTN, diantaranya perusahaan multifinance, Pegadaian, SMF, SMI dan lainnya. Penerbitan MTN tahun ini diproyeksikan melambat, karena menghadapi sejumlah tantangan. Di antaranya, kasus gagal bayar SNP Finance yang tahun lalu terkuak, membuat investor lebih berhati-hati berinvestasi pada MTN yang diterbitkan perusahaan multifinance.