KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan obligasi baik berdenominasi rupiah maupun dolar Amerika Serikat (AS) tetap menggeliat. Setidaknya, ada tujuh perusahaan lagi yang tengah bersiap menghelat aksi korporasi ini. Namun, ada kecenderungan kenaikan kupon calon emisi tersebut. Untuk obligasi PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) misalnya. Produsen ban ini berencana menerbitkan obligasi atau surat utang US$ 270 juta dengan tenor hingga 2026. Kupon untuk emisi ini ditetapkan paling besar 9% per tahun. Jika pemegang saham pada rapat umum pemegang saham (RUPS) 15 Maret nanti setuju dengan aksi korporasi ini, GJTL akan menggunakan surat utang baru ini untuk melunasi surat utang lama. Nilainya US$ 250 juta. Surat utang lama tersebut diterbitkan pada Agustus 2017 dan jatuh tempo Agustus 2022. Kupon dari emisi lama ini sebesar 8,37% per tahun.
Penerbitan obligasi baik berdenominasi rupiah maupun dolar AS tetap menggeliat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan obligasi baik berdenominasi rupiah maupun dolar Amerika Serikat (AS) tetap menggeliat. Setidaknya, ada tujuh perusahaan lagi yang tengah bersiap menghelat aksi korporasi ini. Namun, ada kecenderungan kenaikan kupon calon emisi tersebut. Untuk obligasi PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) misalnya. Produsen ban ini berencana menerbitkan obligasi atau surat utang US$ 270 juta dengan tenor hingga 2026. Kupon untuk emisi ini ditetapkan paling besar 9% per tahun. Jika pemegang saham pada rapat umum pemegang saham (RUPS) 15 Maret nanti setuju dengan aksi korporasi ini, GJTL akan menggunakan surat utang baru ini untuk melunasi surat utang lama. Nilainya US$ 250 juta. Surat utang lama tersebut diterbitkan pada Agustus 2017 dan jatuh tempo Agustus 2022. Kupon dari emisi lama ini sebesar 8,37% per tahun.