KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah fluktuasi pasar modal domestik, sejumlah perusahaan masih berminat menghimpun pendanaan melalui penerbitan obligasi. Namun nilai penerbitan obligasi di tahun ini menyusut dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga minggu kelima Mei 2018, nilai total emisi penawaran umum berkelanjutan obligasi/sukuk mencapai Rp 55,8 triliun. Jumlah ini turun 61% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 144,35 triliun. Hingga kini, emiten yang merilis obligasi antara lain Tunas Baru Lampung, Medco Energi International, Serasi Autoraya, Maybank Indonesia Finance, Astra Sedaya Finance dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. "Di pipeline ada sekitar 28 perusahaan dengan total emisi Rp 28,6 triliun," ungkap Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI), Samsul Hidayat, Jumat (8/6) pekan lalu. Dia menyebutkan rata-rata emiten akan merilis obligasi dengan menggunakan buku Maret 2018.
Penerbitan obligasi cenderung menurun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah fluktuasi pasar modal domestik, sejumlah perusahaan masih berminat menghimpun pendanaan melalui penerbitan obligasi. Namun nilai penerbitan obligasi di tahun ini menyusut dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga minggu kelima Mei 2018, nilai total emisi penawaran umum berkelanjutan obligasi/sukuk mencapai Rp 55,8 triliun. Jumlah ini turun 61% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 144,35 triliun. Hingga kini, emiten yang merilis obligasi antara lain Tunas Baru Lampung, Medco Energi International, Serasi Autoraya, Maybank Indonesia Finance, Astra Sedaya Finance dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. "Di pipeline ada sekitar 28 perusahaan dengan total emisi Rp 28,6 triliun," ungkap Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI), Samsul Hidayat, Jumat (8/6) pekan lalu. Dia menyebutkan rata-rata emiten akan merilis obligasi dengan menggunakan buku Maret 2018.