Penerbitan obligasi konversi bakal meningkatkan likuiditas perbankan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penerbitan obligasi konversi oleh perbankan pada tahun ini diperkirakan akan menambah likuditas. Selain juga akan menambah rasio kecukupan modal (CAR) perbankan.

Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI bilang penerbitan obligasi konversi ini sifatnya untuk pemenuhan regulasi. "Pengaruhnya ke likudiitas tentu ada tapi pengaruhnya ke CAR belum ada kecuali jika dikonversi," kata Haru kepada Kontan.co.id, Selasa (15/5).

Iman Nugroho Soeko, Direktur Finance & Treasury BTN bilang bank sudah mempunyai pinjaman subordinasi sebesar Rp 3 triliun. "Kami sudah memenuhi ketentuan recovery plan," kata Iman kepada Kontan.co.id, Selasa (15/5). Sehingga pada 2018, BTN tidak perlu menerbitkan obligasi konversi lagi.


Adhi Brahmantya Direktur Keuangan Bukopin bilang rencana penerbitan obligasi subordinasi di awal 2019 akan menggantikan obligasi yang akan jatuh tempo pada Maret 2019.

"Perkiraan CAR setelah penerbitan obligasi ini setelah mempertimbangkan ekspansi kredit dikisaran 17%," kata Adhi, Selasa (15/5). Jumlah obligasi subordinasi yang diterbitkan Bank Bukopin ini sebesar Rp 1,5 triliun.

Sedangkan Haryono Tjahjarijadi, Direktur Utama Bank Mayapada bilang akan menerbitkan subdebt disamping juga rights issue untuk memperkuat permodalan untuk meningkatkan rasio CAR.

"Untuk rights issue Rp 2 triliun sedangkan untuk subdebt diperkirakan Rp 2 triliun juga," kata Haryono, Selasa (15/5). Pada akhir 2018 diperkirakan rasio CAR sebesar 18%. Bank Mayapada juga optimis obligasi konversi bisa terserap seluruhnya oleh pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat