JAKARTA. Penerbitan obligasi korporasi tahun ini diprediksi masih akan ramai. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Roby Rushandie memperkirakan penerbitan instrumen ini berpotensi di atas Rp 50 triliun. Emiten diperkirakan akan melakukan refinancing obligasi jatuh tempo yang mencapai Rp 50 triliun di sisa tahun ini. "Sehingga terdapat potensi penerbitan obligasi disekitar nilai refinancing tersebut. Berkaca di tahun 2015 yang penuh gejolak, penerbitan obligasi korporasi baru ternyata melampaui nilai di 2014," papar Roby, Rabu (10/2). Dia memperkirakan penerbitan obligasi akan ramai di kuartal II ataupun semester II. Saat itu, emiten akan mempertimbangkan kondisi ekonomi berdasarkan rilis data product domestic bruto (PDB) kuartal I 2016. "Emiten juga akan melihat apakah BI rate turun lagi di kuartal I ini," tutur dia.
Penerbitan obligasi korporasi bisa di atas Rp 50 T
JAKARTA. Penerbitan obligasi korporasi tahun ini diprediksi masih akan ramai. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Roby Rushandie memperkirakan penerbitan instrumen ini berpotensi di atas Rp 50 triliun. Emiten diperkirakan akan melakukan refinancing obligasi jatuh tempo yang mencapai Rp 50 triliun di sisa tahun ini. "Sehingga terdapat potensi penerbitan obligasi disekitar nilai refinancing tersebut. Berkaca di tahun 2015 yang penuh gejolak, penerbitan obligasi korporasi baru ternyata melampaui nilai di 2014," papar Roby, Rabu (10/2). Dia memperkirakan penerbitan obligasi akan ramai di kuartal II ataupun semester II. Saat itu, emiten akan mempertimbangkan kondisi ekonomi berdasarkan rilis data product domestic bruto (PDB) kuartal I 2016. "Emiten juga akan melihat apakah BI rate turun lagi di kuartal I ini," tutur dia.