Penerbitan Obligasi Korporasi di Kuartal Pertama Sudah Lebih Semarak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi Indonesia dari resesi akibat pandemi meramaikan penerbitan obligasi korporasi. 

Berdasarkan data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), penerbitan obligasi korporasi di kuartal pertama 2022 mencapai Rp 38,74 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan kuartal pertama 2021 yang sebesar Rp 20,59 triliun. 

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, penerbitan obligasi korproasi mulai ramai di awal tahun karena ekonomi sudah bangkit dari keterpurukannya di masa awal pandemi Covid-19. "Momentum pertumbuhan ekonomi digunakan perusahaan untuk mulai menerbitkan kembali surat utang mereka untuk membiayai ekspansi yang sempat tertunda," kata Ramdhan, Selasa (5/4). 


Baca Juga: Minat Mulai Naik, Penawaran Lelang SBSN Capai Rp 18,10 Triliun

Ramdhan memproyeksikan di kuartal kedua 2022 penerbitan obligasi korporasi akan lanjut bertumbuh. Tren kenaikan suku bunga yang membuat yield di pasar obligasi juga ikut naik tidak akan menghentikan para perusahaan untuk menerbitkan surat utang mereka. Untungnya, kenaikan yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun juga cenderung landai sejak Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya. 

Pefindo sempat memproyeksikan penerbitan obligasi korporasi di sepanjang tahun ini berkisar di rentang Rp 102,4 triliun-Rp 151,2 triliun. Sementara, sepanjang 2021 jumlah emisi surat utang korporasi yang terbit mencapai Rp 113 triliun. Angka tersebut naik 17% secara year on year (yoy).

Baca Juga: Mengintip Peluang Investasi dari Instrumen Securities Crowdfunding

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf memproyeksikan penyerapan obligasi korporasi oleh investor di tahun ini akan turut mendukung. "Pertumbuhan likuiditas masih terjadi, walaupun penyaluran kredit perbakan sudah mulai naik, karena pertumbuhan ekonomi sudah tumbuh cukup pesat juga berkontribusi menambah likuiditas pasar," kata Dimas. 

Kompak, Dimas memproyeksikan perubahan tawaran kupon obligasi korporasi tahun ini dengan tahun lalu tidak akan signifikan. Dimas memproyeksikan secara umum yield obligasi negara tenor 10 tahun di tahun ini berkisar di 6,25%-6,9%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati